Industri E-Sport Kian Dilirik sebagai Peluang Bisnis Era Milenial

Minggu, 04 Agustus 2019 - 10:12 WIB
Industri E-Sport Kian Dilirik sebagai Peluang Bisnis Era Milenial
Industri E-Sport Kian Dilirik sebagai Peluang Bisnis Era Milenial
A A A
JAKARTA - Era internet dan digital memicu bermunculannya peluang dan ragam bisnis baru. Salah satunya adalah industri electronic sport (e-sport) yang pada perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta juga menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.

Olahraga kekinian tersebut menggunakan game sebagai bidang kompetitif utama yang dimainkan oleh para profesional. Mengutip Wikipedia, e-sport adalah bentuk kompetisi menggunakan video game. Paling umum, e-sport mengambil bentuk kompetisi permainan video multi-pemain yang terorganisir, khususnya antara pemain profesional, secara individu atau sebagai tim.

Berkembangnya e-sport terutama di kalangan milenial tentu tak lepas dari pesatnya perkembangan pasar video games. Berdasarkan data dari Statista, pasar video games di Indonesia hingga 2019 kian membesar.

Di segmentasi online game, market revenue pada tahun 2019 mencapai USD182 juta atau setara Rp2,5 triliun dengan pertumbuhan 7,5% secara tahunan (year-on-year/yoy). Di segmentasi mobile game, market revenue Indonesia mencapai USD624 juta dengan pertumbuhan 9,5% yoy.

Adapun pengguna aktif mobile game di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 42,9 juta dengan angka pertumbuhan 11,7% yoy. Sedangkan pengguna aktif online game berkisar 23,5 juta dengan angka pertumbuhan mencapai 13,9% yoy.

Creative Director ESID Gisma Priayudha Assyidiq mengatakan, membesarnya industri e-sport tidak terlepas dari peran media yang sejak lima tahun lalu cukup gencar memberitakan game kompetitif yang disebut sebagai e-sport.

"E-sport ini makin populer setelah kedatangan mobile games yang membuat komunitas, terutama generasi milenial jadi melek dengan game kompetitif," ujarnya saat dihubung SINDOnews di Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Menurut Melondoto, sapaan akrab Gisma di komunitas E-sport Indonesia, pemerintah sudah dan kian melirik bisnis e-sport untuk dikembangkan lebih jauh.

Dukungan ini diawali dari kekhawatiran pemerintah melihat orang-orang yang kecanduan game. Melalui e-sport, mereka diarahkan agar hobinya itu tersalurkan pada kegiatan yang lebih positif, produktif dan kompetitif.

"Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memandang bahwa e-sport sangat potensial untuk menjadi salah satu industri kreatif dengan perputaran ekonominya. Saat ini, nilai-nilai sponsor tim e-sport profesional Indonesia bisa menyaingi nilai sponsor tim bola, belum lagi sponsor dari brand-brand di luar sektor gaming. Contohnya saja, tim EVOS dan RRQ bisa mendapatkan sampai miliaran rupiah dari sponsornya saja," lanjut Gisma.

Namun, membesarnya industri e-sport Indonesia tidak serta merta melepasnya dari halangan-halangan yang ada. Gisma menilai bahwa kualitas SDM Indonesia untuk bidang e-sport sudah bagus, tetapi jumlah pemain yang mengejar prestasi masih minim. Masih banyak yang cenderung mengejar popularitas semata.

"Sisi positifnya adalah, sekarang bermain game bisa menjadi salah satu opsi tulang punggung keluarga. Sebenarnya di Indonesia diperlukan asosiasi untuk membina atlet e-sport dari kecil hingga besar layaknya Djarum Foundation," tuturnya.

Saat ini baru beberapa asosiasi saja seperti Indonesia E-Sports Association (IESPA), Asosiasi Game Indonesia (AGI), dan Asosiasi Olahraga Video Games Indonesia (AVGI) yang mungkin mengarah ke hal tersebut.

"Karena dua asosiasi (AGI dan AVGI) baru datangnya pas era mobile gaming. Saya khawatir e-sport hanya sebatas itu saja, terutama di Asia Tenggara. Padahal, e-sport itu bukan hanya berkutat di mobile games," tukasnya.

Gisma berharap, dengan berkembangnya industri e-sport Indonesia, bukan hanya keuntungan bisnis semata yang didapatkan. Lebih jauh, dia menginginkan industri e-sport bisa menunjang masa depan generasi Indonesia, terutama membantu memperluas lapangan pekerjaan sehingga perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih pesat.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5043 seconds (0.1#10.140)