Untung Rp22,6 Triliun, Rolls-Royce Hadiahkan Saham kepada 42 Ribu Karyawan
loading...
A
A
A
DERBY - Rolls-Royce akan memberikan saham senilai 700 pounds setara Rp14,3 juta (Kurs Rp20.559 per USD) kepada karyawan, setelah perusahaan raksasa teknik itu mencetak kinerja mentereng. Dalam momen internal menyebutkan, produsen mobil terkenal asal Inggris yang juga memproduksi mesin pesawat akan menghadiahkan 150 saham kepada 42.000 pekerjanya di seluruh dunia.
Berita ini muncul setelah perusahaan yang berbasis di Derby mengumumkan keuntungan sebesar 1,1 miliar pounds senilai Rp22,6 triliun pada paruh pertama tahun 2024. Raihan tersebut hampir dua kali lipat dari yang dihasilkannya selama periode yang sama pada tahun 2023.
Ini pertama kalinya Rolls-Royce menghadiahkan saham kepada karyawan, yang akan dibagikan pada bulan September 2024, mendatang. Langkah itu diperkirakan akan merugikan perusahaan sekitar 30 juta pounds.
Pekerja di Inggris tidak akan dapat menjual saham mereka selama tiga tahun, dan setelahnya bakal dikenakan pajak, kecuali jika tetap ditahan selama lima tahun.
"Hasil paruh pertama kami yang kuat dan kemajuan yang kami buat dalam transformasi merupakan berkat kerja keras dan aksi orang-orang kami," kata perusahaan dalam sebuah pesan kepada staf.
Sebelumnya Rolls-Royce mendapatkan pukulan telak akibat pandemi Covid yang memicu penurunan tajam untuk perjalanan udara global. Kondisi itu sangat berdampak pada bisnis kedirgantaraan komersial perusahaan yang menjual dan melayani mesin jet.
Kepala Eksekutif Rolls-Royce, Tufan Erginbilgic meluncurkan program transformasi pada Januari tahun lalu tak lama setelah pengangkatannya. Ia menggambarkan perusahaan yang sedang berjuang sebagai "platform yang terbakar" dan memberi tahu staf bahwa mereka menghadapi "kesempatan terakhir" untuk berubah.
Rolls-Royce yang mempekerjakan 21.000 orang di Inggris, mengumumkan rencana PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada bulan Oktober untuk memangkas 2.500 pekerjaan secara global, dalam upaya membuat perusahaan "lebih efisien dan efektif".
Berita ini muncul setelah perusahaan yang berbasis di Derby mengumumkan keuntungan sebesar 1,1 miliar pounds senilai Rp22,6 triliun pada paruh pertama tahun 2024. Raihan tersebut hampir dua kali lipat dari yang dihasilkannya selama periode yang sama pada tahun 2023.
Ini pertama kalinya Rolls-Royce menghadiahkan saham kepada karyawan, yang akan dibagikan pada bulan September 2024, mendatang. Langkah itu diperkirakan akan merugikan perusahaan sekitar 30 juta pounds.
Pekerja di Inggris tidak akan dapat menjual saham mereka selama tiga tahun, dan setelahnya bakal dikenakan pajak, kecuali jika tetap ditahan selama lima tahun.
"Hasil paruh pertama kami yang kuat dan kemajuan yang kami buat dalam transformasi merupakan berkat kerja keras dan aksi orang-orang kami," kata perusahaan dalam sebuah pesan kepada staf.
Sebelumnya Rolls-Royce mendapatkan pukulan telak akibat pandemi Covid yang memicu penurunan tajam untuk perjalanan udara global. Kondisi itu sangat berdampak pada bisnis kedirgantaraan komersial perusahaan yang menjual dan melayani mesin jet.
Kepala Eksekutif Rolls-Royce, Tufan Erginbilgic meluncurkan program transformasi pada Januari tahun lalu tak lama setelah pengangkatannya. Ia menggambarkan perusahaan yang sedang berjuang sebagai "platform yang terbakar" dan memberi tahu staf bahwa mereka menghadapi "kesempatan terakhir" untuk berubah.
Rolls-Royce yang mempekerjakan 21.000 orang di Inggris, mengumumkan rencana PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada bulan Oktober untuk memangkas 2.500 pekerjaan secara global, dalam upaya membuat perusahaan "lebih efisien dan efektif".