PDB Singapura di Kuartal II Turun 3,3%, Proyeksi Pertumbuhan 2019 Dipotong

Selasa, 13 Agustus 2019 - 15:48 WIB
PDB Singapura di Kuartal II Turun 3,3%, Proyeksi Pertumbuhan 2019 Dipotong
PDB Singapura di Kuartal II Turun 3,3%, Proyeksi Pertumbuhan 2019 Dipotong
A A A
SINGAPURA - Proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura selama satu tahun penuh dipangkas, seiring memburuknya kondisi global. Ditambah data kuartal II tahun 2019, menunjukkan ekonomi Singapura menyusut 3,3% untuk menjadi sinyal perlambatan.

Dilansir CNBC, Pemerintah Singapura memangkas kisaran perkiraan untuk produk domestik bruto (PDB) menjadi nol hingga 1% dari perkiraan sebelumnya 1,5% sampai dengan 2,5%. Kontraksi 3,3% pada kuartal kedua sedikit lebih kecil dari penurunan 3,4% yang terlihat dalam estimasi pemerintah secara kuartal ke kuartal yang disesuaikan secara musiman dan tahunan.

Akan tetapi peluang terjadinya resesi keuangan, mungkin akan segera terjadi. Ekonom dalam jajak pendapat yang dirilis Reuters, memperkirakan pertumbuhan di akhir tahun menunjukkan penurunan 2,9%. "Ke depan, pertumbuhan PDB pada paruh kedua 2019 diperkirakan akan melambat dari, atau tetap serupa dengan, yang tercatat di babak pertama," kata Kementerian Perdagangan dan Industri dalam sebuah pernyataan resmi.

Seorang pejabat bank sentral mengatakan, data tersebut membuat mereka mempertimbangkan menggelar pertemuan kebijakan off-cycle. Pertemuan berikutnya dijadwalkan pada bulan Oktober, di mana diharapkan secara luas akan memudahkan kebijakan. Produk domestik bruto diperluas 0,1% pada bulan April-Juni dari tahun sebelumnya, sejalan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 0,1% tetapi di bawah harapan jajak pendapat 0,2%.

Singapura, yang sering dipandang sebagai penentu pertumbuhan global, telah terpukul keras oleh perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia yakni Amerika Serikat (AS) versus China yang telah mengganggu rantai pasokan dunia. Hingga dampaknya menggerus terhadap investasi bisnis dan keuntungan perusahaan.

"Jelas, rasanya seperti badai akan datang jika Anda melihat seluruh fundamental ekonomi makro melemah," kata Selena Ling, kepala departemen keuangan dan strategi di OCBC Bank, yang juga mengutip putaran pelonggaran kebijakan moneter baru-baru ini oleh bank sentral Asia.

Sementara itu era suku bunga rendah sepertinya dimulai saat Selandia Baru, India dan Thailand semuanya memangkas suku bunga minggu lalu. Hal ini menandakan kekhawatiran utama tentang prospek pertumbuhan ekonomi masih jadi perhatian utama. Sementara bulan lalu, Federal Reserve alias Bank Sentral AS memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2008.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7594 seconds (0.1#10.140)