Gandeng ITS, Kemenhub Buat Bottom Glass Boat Produksi Dalam Negeri

Kamis, 15 Agustus 2019 - 22:42 WIB
Gandeng ITS, Kemenhub Buat Bottom Glass Boat Produksi Dalam Negeri
Gandeng ITS, Kemenhub Buat Bottom Glass Boat Produksi Dalam Negeri
A A A
JAKARTA - Selepas kunjungannya ke Sumenep Jawa Timur, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkesempatan mengunjungi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada Kamis (15/8) sore, dimana Kementerian Perhubungan menggandeng ITS untuk bekerja sama membuat kapal pariwisata produksi dalam negeri.

"Saya ditugaskan oleh Pak Presiden untuk membangun kapal yang dapat melihat pemandangan bawah laut, untuk di Labuan Bajo dan Bunaken. Tetapi saya ingin kapal ini jangan dibeli dari luar negeri melainkan dibuat di dalam negeri. Kita tahu ITS punya keunggulan dalam mendesain dan melakukan persiapan-persiapan kapal. Oleh karenanya, saya datang ke pak rektor untuk bekerja sama membangun kapal ini," jelas Menhub dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Budi Karya Sumadi meminta desain kapal yang dibuat untuk mengadopsi kearifan lokal dan keunikan dari masing-masing daerah.

"Kita memang minta kepada ITS membuat ini menjadi suatu desain yang mewah dan memiliki kearifan lokal. Misal kapal di Bunaken dengan gaya Manado, di Labuan Bajo dengan gaya Nusa Tenggara Timur," ujar Menhub.

Rencananya, kapal pariwisata ini akan dibuat dengan desain eco glass bottom boat, dibuat dengan kaca atau bahan lain yang tembus pandang di bagian bawah kapal. Jadi, para penumpang dapat melihat ikan dan pemandangan bawah air di lautan dari perahu itu sendiri.

Perahu ini dirancang untuk orang-orang yang menyukai keindahan panorama bawah laut tanpa perlu menyelam ke dalam air. Pada dek kapal, akan tersedia tempat duduk penumpang yang berdampingan dengan jendela kaca transparan. Desain ini dibuat agar para penumpangnya dapat melihat pemandangan biota laut dari dalam kapal.

ITS akan memproduksi 2 unit kapal yang akan ditempatkan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur serta Pulau Bunaken Manado guna mendukung sektor pariwisata. Kedepannya, Menhub mengajak pihak swasta turut berinvestasi membangun kapal-kapal pariwisata.

Proses pembuatan kapal sendiri direncakan akan memakan waktu total 5 bulan, dengan tahapan; studi kelayakan 2 bulan, desain dasar atau DED (Detailed Engineering Design) 2 bulan, serta tahap produksi selama 3 bulan.

"Kami minta tahap DED selesai sebelum bulan Oktober, sehingga kita harapkan sebelum Lebaran tahun depan, kedua kapal ini sudah selesai. Kedepannya, bukan pemerintah lagi yang investasi, melainkan pihak swasta," tambahnya.

Kapal pariwisata ini akan dibuat dengan metodologi desain spiral, berukuran 80 Gross Ton yang akan dapat menampung sebanyak 60 penumpang serta 4 orang anak buah kapal dengan kecepatan maksimal 12 knot.

Kapal yang akan ditempatkan di Pulau Bunaken akan melayani sebanyak 3 trip dalam sehari, sedangkan untuk kapal yang ditempatkan di Labuan Bajo akan melayani sebanyak 4 trip dalam sehari, dengan waktu yang dibutuhkan tiap trip yaitu 2 jam.

Dalam kegiatan ini Menteri Perhubungan turut didampingi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H. Purnomo serta Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Mochamad Ashari.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5932 seconds (0.1#10.140)