PLN di Batas Negara Hadir Hingga PLBN Long Midang Krayan

Minggu, 18 Agustus 2019 - 17:23 WIB
PLN di Batas Negara Hadir Hingga PLBN Long Midang Krayan
PLN di Batas Negara Hadir Hingga PLBN Long Midang Krayan
A A A
KALIMANTAN - Bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, pada 17 Agustus 2019, PLN berhasil mengalirkan listrik untuk desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia yakni Desa Long Midang, Krayan, Kabupaten Nunukan. Harapan warga untuk bisa menikmati listrik PLN akhirnya terwujud seiring dengan dirampungkannya proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (PLN UIW Kaltimra).

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid bersama Djoko Dwijatno selaku General Manager PLN UIW Kaltimra berkesempatan meresmikan masuknya listrik PLN secara simbolis dengan menyalakan kWh meter di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Midang Krayan. Sebelumnya dilaksanakan lebih dulu upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 di halaman PLN Kantor Pelayanan Krayan desa Long Midang Krayan.

"Alhamdulillah masyarakat sangat senang sekali. Membangun daerah dari pinggiran sesuai Nawacita, hal ini sudah bisa kita wujudkan meskipun dalam waktu yg bertahap, Kami ucapakan terimakasih kepada PLN sebagai BUMN Hadir untuk Negeri dan juga Kementerian ESDM," ujar Laura.

Listrik untuk Long Midang disuplai oleh PLTD Krayan Induk dengan daya mampu 450 kW. Berjalan dengan sistem isolated, PLTD Krayan Induk menyuplai listrik 3 Kecamatan yaitu Krayan Induk, Krayan Timur dan Krayan Barat.

Dengan telah masuknya listrik PLN ke Desa Long Midang, maka kini angka beban puncak berkisar pada 210 kW. “Sampai hari ini sudah 166 pelanggan di Long Midang, yang sudah tersambung listrik," terang General Manager PLN UIW Kaltimra Djoko Dwijatno.

Desa Long Midang berjarak sekitar 7 km dari PLTD Krayan Induk dan dapat ditempuh dengan perjalanan udara menggunakan pesawat Nomad milik TNI dari Tarakan dengan waktu tempuh 40 Menit menuju Long Bawan. Dari Long Bawan perjalanan kemudian dilanjutkan melalui jalur darat dengan jarak tempuh 11 km untuk kemudian sampai di Desa Long Midang.

Seperti halnya pengerjaan proyek di lokasi Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) lainnya, tantangan terbesar dalam penyelesaian proyek listrik perbatasan ini adalah medan yang berat. Akses dan infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya memadai, membuat mobilisasi mesin dan peralatan membutuhkan tenaga ekstra. Disana, PLN menggarap jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 5.25 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) 2.69 kms dengan gardu berkapasitas 2x50 kVa.

“Memang medannya cukup menantang. Tim kami mulai mengerjakan proyek ini pada bulan Mei 2019 dan selesai pada Agustus 2019. Lebih cepat dua bulan dari yang sebelumnya ditargetkan selesai pada Oktober 2019. Dalam melistriki masyarakat, kami tidak hanya memperhatikan dari sisi kecukupan pembangkitnya saja, tetapi juga kesiapan jaringan dan sumber daya manusia untuk mengelolanya,” imbuh Djoko.

Salah seorang warga dari desa Long Midang, Pung mengatakan, bahwa masyarakat disana sudah lama mendambakan masuknya listrik ke daerah mereka. Dengan adanya listrik PLN, praktis kualitas kehidupan mereka menjadi lebih meningkat.

“Dulu sebelum ada listrik gelap kita ini. karena malam gelap jadi tidak ada kegiatan ditempat kita, bagus sudah terang sehingga anak kami bisa belajar malam. Terimaksih PLN karena sudah terangi desa kami ini," kata Pung.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5517 seconds (0.1#10.140)