Sistem Ganjil Genap, Pertimbangkan Hunian Dekat Transportasi

Rabu, 21 Agustus 2019 - 10:34 WIB
Sistem Ganjil Genap, Pertimbangkan Hunian Dekat Transportasi
Sistem Ganjil Genap, Pertimbangkan Hunian Dekat Transportasi
A A A
PERLUASAN sistem ganjil genap yang berlaku bagi kendaraan roda empat di DKI Jakarta salah satunya mempertimbangkan ketersediaan transportasi umum di sekitar jalan tersebut.

Selain terdapat jaringan jalan yang cukup, juga tersedia sarana angkutan umum yang memadai. Sebagai contoh sudah tersedia Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta untuk koridor Jalan Fatmawati, Jalan Panglima Polim, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jenderal Sudirman, hingga Jalan MH Thamrin.

Sementara beberapa ruas jalan lainnya juga telah dilayani jaringan Bus Transjakarta dengan jalur khusus (dedicated lane ) yang bisa diakses masyarakat. Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan menjelaskan bahwa adanya perluasan sistem ganjil genap bagi kendaraan roda empat bisa mendorong semakin menggeliatnya industri properti di Jakarta.

Pembatasan kendaraan roda empat bisa menyebabkan pencari hunian di Jakarta memilih rumah atau apartemen yang dekat dengan sarana transportasi umum, baik MRT maupun Transjakarta, agar tidak mengalami hambatan lalu lintas dalam aktivitas seharihari.

“Apalagi pasar properti DKI Jakarta mulai menunjukkan kenaikan setelah sempat stagnan dalam satu tahun terakhir. Sementara sebaliknya, dari sisi suplai terjadi penurunan pada properti residensial di DKI Jakarta,” ujar Ike.

Rumah.com Property Index mencatat indeks harga properti di DKI Jakarta berada pada angka 131,1 atau naik 2% (q-o-q ). Kenaikan ini jauh di atas rata-rata kenaikan per kuartal sepanjang 2018 sebesar 0,2%. “Secara tahunan, kenaikan harga properti residensial di DKI Jakarta sebesar 4%.

Kenaikan secara tahunan ini masih sama dengan tahun lalu,” ucap Ike. Data Rumah.com Property Index ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Geliat harga properti di DKI Jakarta, terutama pada kuartal II/2019 tidak lepas dari perkembangan infrastruktur transportasi umum massal. Setelah MRT resmi beroperasi pada April lalu, giliran Lintas Rel Terpadu (LRT) menjalani uji coba pada Juni 2019 di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan Pulomas serta Rawamangun, Jakarta Timur.

Kenaikan indeks properti di DKI Jakarta didorong kenaikan harga di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Jakarta Selatan yang dilintasi MRT mengalami kenaikan hingga 2% (q-o-q ), sementara Jakarta Utara mengalami kenaikan hingga 3% (q-o-q), di antaranya didukung adanya uji coba LRT Kelapa Gading.

Jakarta Timur mencatatkan kenaikan terendah secara kuartal, yakni 0,33%. Meski demikian, kenaikannya per tahun mencapai 12%. Ini karena moda LRT yang akan membentang hingga Cibubur serta sejumlah proyek jalan tol telah berdampak pada harga sejak tahun lalu.

Ike menambahkan, menurut Rumah.com Property Index, terjadi penurunan pada suplai properti residensial di DKI Jakarta sebesar 19% dibandingkan kuartal sebelumnya. Indeks suplai properti residensial di DKI Jakarta pada Q2 2019 berada pada titik 98,4.

Pergerakan suplai ini masih sejalan dengan tren suplai properti tahunan. Saat ini sudah tersedia beberapa pilihan apartemen yang lokasinya dekat sarana transportasi umum. Sebut saja South Quarter Residence dengan julukannya SQ Res yang dikembangkan PT Intiland Development Tbk.

Proyek ini dibangun dengan dua menara yang masing-masing akan memiliki 26 lantai. Menara pertama telah diluncurkan pada 3 November 2018, sementara groundbreaking dilakukan pada Agustus 2019. Lokasi SQ Res berada di belakang area gedung perkantoran dan komersial SQ Dome, dekat Stasiun MRT Fatmawati dan Lebak Bulus.

Apartemen Casa Domaine adalah salah satu apartemen termewah yang saat ini dipasarkan di Jakarta, dengan lokasi yang bertetangga dengan Shangri La hotel & Residence serta Wisma BNI 46.

Apartemen ini mempunyai lokasi paling strategis karena berseberangan dengan Stasiun Commuter Line Karet dan tidak jauh dari area TOD Dukuh Atas tempat pertemuan MRT, Transjakarta, dan kereta bandara.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis Intiland Permadi Indra Yoga mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan pihak MRT Jakarta sekaligus sebagai wujud komitmen kedua belah pihak untuk mendorong kesadaran publik menggunakan transportasi umum.

Kenyamanan dan keamanan menjadi faktor penting bagi masyarakat untuk mau berpindah dan menggunakan transportasi publik, termasuk dalam mencari fasilitas parkir kendaraan park and ride .

“Penyediaan fasilitas ini juga menjadi komitmen kami untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang setiap harinya beraktivitas menggunakan moda transportasi umum. Ini juga bentuk dukungan dan social movement untuk secara bertahap mengurangi tingkat polusi di Jakarta,” ucap Yoga. (Rendra Hanggara)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7227 seconds (0.1#10.140)