Kepala BPS Suhariyanto menerangkan, sektor pendidikan dan olahraga juga mempunyai andil besar untuk jadi penyumbang inflasi. "Pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan andil yang paling besar yakni 0,09% adanya kenaikan uang sekolah SD 0,05%. Masing masing 0,02% uang kuliah akademi 0,01%. Juli-Agustus biasanya inflasi pendidikan akan alami kenaikan karena tahun ajaran baru, ini penyumbang inflais yang mana permintaan meningkat dan harga meningkat," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jumat (2/9/2019).
Rinciannya Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,26%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,23%; kelompok sandang sebesar 0,88%; kelompok kesehatan sebesar 0,59%; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,21%.
Baca Juga:
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,19 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,55 persen.
Ditambah oleh Suhariyanto, transportasi justru mengalami deflasi seiring dengan tarif transportasi yang kembali terkendali salah atunya penurunan kebijakan tarif pesawat yang sudah mulai turun. "Transportasi menyumbang deflasi di beberapa daerah karena tarif tiket pesawat sudah turun dan bahan makanan sudah panen, jadi ini banyak deflasi di beberapa daerah," jelasnya
(akr)