Kepala BPS Suhariyanto mengatakan Papua masuk dalam 38 kota yang mengalami deflasi dengan rincian Jayapura mencapai -0,14% sedangkan Merauke mencapai 0,18%. "BPS Papua tidak ikut rilis angka inflasi pada hari ini, tapi perhitungan sudah didapatkan dan muncul. Bahwa kalau kita bicara di Papua untuk inflasi diukur di dua kota Jayapura pada bulan Agustus deflasi sebesar 0,14% sedangkan Maerauke mencapai -0,18%," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Dia menambahkan deflasi yang terjadi di Papua dikarenakan terkendalinya harga bahan makanan, bahkan ada beberapa komoditas mengalami penurunan harga dan stabil. "Karena adanya penurunan harga makanan, ditambah juga ada penurunan tarif angkutan udara, Jayapura dan Merauke terjadi deflasi 0,18% penurunan bahan makanan juga stabil," jelasnya.
Baca Juga:
Lebih lanjut Ia berharap, kerusuhan yang sempat menimpa Papua diharapkan bisa berakhir. Pasalnya ada beberapa faislitas kantor BPS di Papua yang mengalami kerusakan. "Jadi kita harap ini cepat selesai, karena kita satu kesatuan dan ada beberapa fasilitas yang rusak," jelasnya.
Dari 82 kota IHK, 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kudus sebesar 0,82% dengan IHK sebesar 144,56, dan terendah terjadi di Tasikmalaya, Madiun dan Pare-Pare masing-masing sebesar 0,04% dengan IHK masing-masing sebesar 134,58, 134,52, dan 132,02.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,10% dengan IHK sebesar 136,38 dan terendah terjadi di Tegal dan Palopo masing-masing sebesar 0,02% dengan IHK masing-masing sebesar 134,22 dan 136,35.
(akr)