Rupiah Awal Pekan Ditutup Mixed Saat Euro Ambruk

Senin, 02 September 2019 - 17:23 WIB
Rupiah Awal Pekan Ditutup Mixed Saat Euro Ambruk
Rupiah Awal Pekan Ditutup Mixed Saat Euro Ambruk
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Senin (2/9/2019) ditutup mixed dengan kecenderungan bertahan stabil dalam kisaran level Rp14.190/USD. Penyusutan kurs rupiah mengiringi euro bertahan di bawah level 1,10 per USD setelah Washington dan Beijing mengenakan tarif tambahan impor satu sama lain.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah lesu ke level Rp14.190/USD untuk jadi penurunan tipis dibandingkan sesi sebelumnya Rp14.187/USD. Pergerakan harian rupiah pada perdagangan hari ini berada pada kisaran Rp14.180 sampai dengan Rp14.235/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada akhir perdagangan spot exchange naik tipis menjadi Rp14.194/USD dari akhir pekan, kemarin Rp14.197/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.185-Rp14.201/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah hingga sesi sore terlihat tak berdaya usai anjlok hingga Rp14.205/USD. Kondisi eksternal yang tidak menentu menekan kurs rupiah dalam beberapa hari terakhir.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau di posisi Rp14.190/USD untuk menjadi sinyal perbaikan mata uang Garuda. Posisi ini memperlihatkan rupiah membaik usai Jumat, kemarin Rp14.237/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Euro bertahan di bawah level USD1,10 pada hari Senin setelah Washington dan Beijing mengenakan tarif tambahan pada masing-masing produk satu sama lain selama akhir pekan. Hal ini menambah kekhawatiran atas prospek ekonomi ekonomi Eropa yang berfokus pada ekspor.

Dengan pasar AS ditutup untuk liburan, investor tetap di sela-sela perdagangan mencari sinyal terkait apa kebijakan ekspansi Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve AS. Sebagai informasi AS mengenakan tarif 15% untuk berbagai produk asal China pada hari Minggu, kemarin termasuk alas kaki, jam tangan pintar dan televisi layar datar.

Sementara China memberlakukan bea baru pada minyak mentah AS. Tercatat versus dolar, euro 0,1% lebih rendah pada posisi 1,0977 setelah jatuh di bawah USD1,10 pada hari Jumat untuk pertama kalinya sejak Mei 2017.

Penurunan euro tercatat telah lebih dari 4% sepanjang tahun ini untuk menjadi pembalikan besar dalam nilai untuk mata uang tunggal setelah kepala ECB Mario Draghi pertama kali mengindikasikan kemungkinan menarik kembali kebijakan stimulus.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4417 seconds (0.1#10.140)