IHSG dan Bursa Asia Meninggi Merespon Data Ekonomi AS-China

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (9/9/2019) ditutup menghijau, dengan kenaikan 17,26 poin atau 0,27% ke level 6.326,21.

Pembukaan dagang, IHSG dibuka langsung reli sebesar 19,33 poin atau 0,31% menjadi 6.328,28. Sepanjang hari ini, IHSG diperdagangkan di kisaran 6.306,74-6.333,90.

Dari 613 saham yang diperdagangkan, 253 menguat, 165 stabil, dan 195 tertekan. Nilai transaksi saham mencapai Rp7,92 triliun dari 15,66 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp84,05 miliar, dengan aksi jual asing Rp1,75 triliun berbanding aksi beli asing Rp1,67 triliun.

Senada, pasar saham Asia juga ditutup lebih tinggi pada Senin ini, dimana investor merespon serangkaian data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat dan China, yang sama-sama melemah.

Melansir dari CNBC, Bea Cukai China melaporkan ekspor negara mereka pada Agustus 2019 turun 1%, jauh dibawah perkiraan analis yaitu kenaikan sebesar 2%. Sementara data tenaga kerja AS bulan Agustus melemah menjadi 130.000 tenaga kerja.

Melemahnya data dua negara ekonomi utama dunia ini, akan membuat mereka ke meja perundingan pada 1 Oktober mendatang, setelah perang dagang yang berlarut-larut.

Adapun bursa saham China ditutup lebih tinggi, dengan Shanghai bertambah 0,84% menjadi 3.024,74 dan Shenzhen melonjak 1,91% menjadi 1.689,21. Hang Seng Hong Kong melemah 9,36 poin menjadi 26.681,40.

Di Jepang, Nikkei 255 ditutup naik 0,56% menjadi 21.318,42 sedangkan indeks Topix bertambah 0,91% menjadi 1.551,11. Kospi Korea Selatan menanjak 0,52% ke level 2.019,55, berkat kenaikan saham pembuat chip SK Hynix 2,93%. Bursa ASX 200 Australia ditutup mendatar di level 6.64,00.