Smartphone ALSO Kills Everything

Minggu, 15 September 2019 - 10:27 WIB
Smartphone ALSO Kills Everything
Smartphone ALSO Kills Everything
A A A
Hidup milenial tak bisa lepas dari smartphone . (Ketinggalan dompet di rumah boleh, ketinggalan smartphone jangan sampai) Mereka begitu terobsesi smartphone. Mereka bahkan kecanduan smartphone .

Begini hasil risetnya di seluruh dunia:

-90% milenial mengatakan tak bisa lepas dari smartphone
-80% milenial bilang membuka smartpone adalah aktivitas pertama begitu bangun tidur. ?78% milenial menghabiskan lebih dari dua jam sehari untuk texting , talking , tweeting , shopping , dan banking via smartphone.
-90% milenial njepret foto setiap hari via smartphone.
-54% milenial bilang membayar apapun dengan mobile wallet via smartphone.
-60% milenial percaya dalam lima tahun ke depan apapun bisa dilakukan via smartphone . Oleh karena itu, begitu banyak perangkat yang “dibunuh” oleh smartphone karena tergantikan fungsinya oleh smartphone. Smartphone layaknya vacuum cleaner yang menyedot aktivitas apa pun yang dilakukan oleh milenial. Dan karena itu, smartphone sudah menjadi layaknya malaikat pencabut nyawa bagi begitu banyak perangkat yang digunakan oleh milenial. Berikut ini sebagian kecil daftarnya:

Kalender
Ya, dulu kalender dipasang di dinding atau berdiri tegak di meja kantor-kantor. Kini hidup kita lebih mudah karena semua agenda dan jadwal bisa diatur via smartphone, lengkap dengan pop-up notification dan alert -nya.

Kalkulator
Pada masanya, kalkulator begitu populer di kalangan siswa hingga pedagang di Roxi. Namun, kalkulator kini punah dibunuh oleh smartphone. Kini smartphone bahkan menggantikan fungsi kalkulator untuk perhitungan yang serius seperti kalkulus.

Senter
Ketika lampu di rumah mati, kita akan kebingungan mencari senter atau lilin. Sejak iPhone mengeluarkan fitur Flaslight Mode, smartphone bisa berfungsi sebagai senter untuk menerangi di tengah kegelapan. Tak hanya senternya yang mati, batu baterai pun ikut-ikutan tamat riwayatnya.

Buku Notes (Notepads)
Dulu kita menuliskan todo-list dan mencoret-coret ide kreatif yang ditemukan di jalan via notepad (buku notes). Kini buku itu tergantikan oleh note apps di smartphone kita.

Tiket Pesawat
Tiket pesawat dulu menggunakan tiket cetak. Prosesnya ribet banget dan costly . Kini tiket cukup dalam bentuk digital di smartphone . Tinggal menunjukkannya ke petugas bandara. Check-in pun tak perlu ke check-in counter ketemu petugas, cukup dengan online check-in.

Kartu Nama
Kini orang mulai malu membawa kartu nama (business card ) karena tak mau dianggap jadul alias zaman old. Milenial cukup tahun nama dan meminta nomor HP untuk dimasukkan ke smartphone. Kalaupun tidak mendapatkan nomor HP, dengan mengetahui nama kita bisa tahu apa pun mengenai orang tersebut via googling, Facebook, atau LinkedIn.

Jam Weker
Dulu jam weker (alarm clock) berbentuk bundar klasik dengan bunyi kring yang keras menjadi alat bantu yang powerful untuk membangunkan seluruh anggota keluarga. Kini smartphone melakukannya dan serta-merta jam weker tinggal menjadi sejarah masa lampau.

MP3 Players
Pada masanya MP3 player (yes iPod) begitu booming sebagai perangkat untuk mendengarkan musik yang kecil, praktis, dan menyertai kita di mana pun berada. Namun, begitu apps-nya ada di smartphone, maka tamatlah riwayatnya.

Voice Recorders
Ini adalah senjata ampuhnya para wartawan. Dulu voice recorder bikinan Sony menggunakan kaset kecil dan ditenteng para wartawan untuk mewawancarai para narasumbernya. Namun, kini setiap smartphone pasti ada voice recorder. Lebih mudah, lebih praktis, dan yang paling penting gratis.

PDA
Personal digital assistant (PDA, yes PalmPilot) adalah prototipe pertama smartphone . Dulu fitur PDA sangat terbatas hanya untuk mencatat kontak, mengatur todo- list , atau mengelola pengeluaran. Semua fitur itu kini ada di smartphone .

Camcorder
Camcorder (video recorder) Sony yang begitu handy dulu begitu populer di kalangan keluarga-keluarga kelas menengah untuk merekam momen-momen indah keluarga. Namun, kini nasibnya sama dengan voice recorder : dibunuh oleh smartphone .

eBook Reader
Amazon mengeluarkan e-book reader paling populer yaitu Kindle. Namun sejak awal, perangkat ini tak pernah boom. Ya, karena fungsinya bisa dilakukan oleh smartphone. Kini e-bookreader bahkan terancam dibunuh smartphone.

GPS
Dulu perangkat GPS (global positioning system) membunuh peta konvensional (cetak), namun kini nasib serupa menimpanya: dibunuh oleh smartphone.

Scanner
Untuk merekam tulisan cetak ke dalam format digital dulu kita melakukannya dengan men-scan. Namun kini, begitu selesai meeting, yang tersisa adalah tulisan acak-acakan hasil meeting di papan whiteboard. Mau disalin? Malas amat! Cukup jepret dengan smart phone lalu di-share di WA Group.

Kompas
Naik gunung atau menjelajah hutan, dulu para petualang menggunakan perangkat kompas mekanik berbentuk jam yang ribet dan jadul. Kini kompas via smartphone begitu praktis, techy, dan kekinian.

Barcode Scanner
Kini smartphone memiliki barcode atau QR code scanning apps. Maka tak terelakkan lagi barcode scanner atau QR reader menjadi tidak relevan lagi.

Thermostat
Bahkan untuk mengukur suhu pun, kini kita menggunakan smartphone. Saat winter , seluruh anggota keluarga liburan ke Jepang, maka begitu sampai di Bandara Narita, smartphone memberi tahu suhu Kota Tokyo saat itu. Maka smartphone pun layaknya vacuum cleaner , menyedot thermostat.

Remote Controller
Smartphone kini bisa berfungsi sebagai universal controller untuk AC, TV, home theatre, pintu garasi, dan apa pun. Semua jenis remote controller “diisap” oleh smartphone . “Goodby remote controller .”

Laptop
Laptop membunuh desktop ... kini giliran ia dibunuh smartphone.

YUSWOHADY
Managing Partner Inventure www.yuswohady.com @yuswohady
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6183 seconds (0.1#10.140)