Catering Bukan Lagi Bisnis Rumahan, Perputaran Uang Capai Miliaran Rupiah

Senin, 16 September 2019 - 01:07 WIB
Catering Bukan Lagi Bisnis Rumahan, Perputaran Uang Capai Miliaran Rupiah
Catering Bukan Lagi Bisnis Rumahan, Perputaran Uang Capai Miliaran Rupiah
A A A
BANDUNG - Panitia Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) Kota Bandung menargetkan mencatat transaksi Rp7 miliar selama penyelenggaran pameran catering di Gedung Bale Asri Pusdai, Kota Bandung. Ketua DPC APJI Kota Bandung Disa Sandy Ardiansyah mengatakan, untuk pameran tahun ini pihaknya menargetkan mencatat transaksi Rp7 miliar.

Target tersebut naik Rp2 miliar dari pencapaian pemeran dua tahun lalu yang mencatatkan transaksi Rp5 miliar. "Apalagi pemesanan catering untuk pernikahan, pix season-nya terjadi setelah hari raya Agung hingga akhir tahun. Biasanya pemesanan sangat tinggi," kata Disa.

Sambung dia menerangkan, pemesanan catering untuk pernikahan ditekankan tidak terpengaruh kondisi ekonomi. Bisnis ini tercatat terus tumbuh, walaupun ekonomi global belum sepenuhnya stabil. Pengusaha catering pun mengakui, terjadi kenaikan untuk tarif catering akibat lonjakan harga bahan pokok.

Menurut dia, bisnis catering cukup prospektif juga berpengaruh pada munculnya pengusaha baru pada bisnis ini. Dia mencatat setidaknya ada dua hingga tiga pebisnis catering baru di Jawa Barat. Walaupun diakui belum semua pengusaha catering terdaftar di APJI, dimana APJI baru mencatat 173 anggota.

Digelarnya pameran catering dua tahunan, kata dia, sebagai sarana untuk mempromosikan pengusaha catering. Pameran ini diharapkan menjembatani antara user dan pengusaha catering. Pameran digelar selama tiga hari dengan diikuti 76 stand. Selain catering, pameran tersebut memamerkan juga gaun pengantin.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mengapresiasi acara pameran catering terbesar se-Jabar ini. Menurutnya acara ini dapat memperluas jejaring, meningkatkan kreativitas dan kualitas pelaku catering, serta memudahkan konsumen dalam menentukan vendor.

"Ini penting sekali untuk menjembatani kebutuhan para pengguna jasa catering. Sekaligus untuk mempromosikan para pelaku usaha dan jasa catering yang ada di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung," kata Atalia.

Lebih lanjut terang Atalia, bisnis catering yang sebelumnya hanya merupakan bisnis rumahan, sudah menjadi industri dengan perputaran uang mencapai miliaran rupiah tiap tahunnya. Maka itu, kata dia, pengusaha katering perlu mendapatkan perhatian.

"Tadi saya titipkan agar terus menumbuhkan kreativitas, lebih hati-hati dalam menggunakan bahan pangan yang akan disajikan, juga bagaimana dari segi kesehatan tetap diperhatikan. Selain itu juga, sertifikasi halal tentu harus ada," ucapnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4505 seconds (0.1#10.140)