Ekonom Sebut Surplus Neraca Dagang Semu Berikan Sinyal Buruk

Senin, 16 September 2019 - 17:13 WIB
Ekonom Sebut Surplus Neraca Dagang Semu Berikan Sinyal Buruk
Ekonom Sebut Surplus Neraca Dagang Semu Berikan Sinyal Buruk
A A A
JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai surplus neraca dagang bulan Agustus 2019 yang sebesar USD85,1 juta memberikan sinyal yang buruk. Pasalnya, surplus neraca dagang pada bulan Agustus ini dikarenakan impor yang turun tapi penurunan impor bahan baku yang anjlok.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2019 mengalami surplus tipis yaitu hanya USD85,1 juta atau membaik, meski tidak terlalu besar dibandingkan Juli 2019 yang mengalami defisit USD0,06 miliar. Surplus ini terjadi lantaran realisasi nilai impor yang turun tajam mencapai 8,53%.

"Surplusnya semu karena bukan disebabkan kenaikan ekspor tapi adanya penurunan impor yang tajam bulan Agustus. Ini justru sinyal kurang bagus, karena penurunan impor bahan baku sampai 8,17% dibanding bulan sebelumnya," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (16/9/2019).

Padahal, lanjut Bhima, bahan baku impor sebagian digunakan untuk re-ekspor. Di sisi lain, defisit migas mengalami kenaikan menjadi USD755 juta. Dia mengingatkan perlunya dicermati ke depan dampak dari penurunan produksi minyak dalam negeri sekaligus tekanan eksternal karena penurunan produksi di Arab Saudi bisa memperlebar defisit migas pada semester II/2019.

"Dari sisi kinerja ekspor ke hampir semua negara tradisional mengalami penurunan. Tapi yang menarik ada peluang ekspor ke Amerika Serikat (AS) yang masih mencatatkan kinerja positif meskipun kecil," katanya.

Dia menambahkan, jika Indonesia bisa terus mempenetrasi pasar AS di tengah perang dagang, tentu sangat potensial bagi pelaku ekspor Indonesia.

"Kuncinya di market intelligence, fasilitasi dagang, dan menurunkan hambatan-hambatan ekspor non tarif seperti sertifikasi kesehatan, makanan," jelasnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4484 seconds (0.1#10.140)