IHSG Diprediksi Masih Menguat, Mainkan 7 Saham Ini

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan ini secara teknikal diperkirakan melanjutkan tren penguatan. Selasa kemarin, IHSG tercatat ditutup perkasa 39,02 poin atau 0,65% ke level 6.039,60.

Analis dari Reliance Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan MACD sudah menyentuh area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah menuju ke area oversold atau jenuh jual.

"IHSG hari ini terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujar Nafan Aji di Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:

1. ADHI
Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi beli" pada area level 1090-1210, dengan target harga secara bertahap di level 1270, 1325, 1550, 1775 dan 2000. Support: 1100.

2. ASII
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level 6250-6350, dengan target harga secara bertahap di level 6550, 6675, 6950 dan 7125. Support: 6200 dan 6100.

3. ASRI
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi beli" pada level 270-278, dengan target harga secara bertahap di level 288, 296, 332, 370 dan 404. Support: 260.

4. BBNI
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. "Akumulasi beli" pada area 6650-6850, dengan target harga di level 6950, 7275, 7425, 7775, 8250 dan 8625. Support: 6500.

5. PGAS
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 maka peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area level 2010-2030, dengan target harga secara bertahap di 2070, 2220 dan 2360. Support: 2010, 1960 dan 1920.

6. TINS
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi beli" pada area level 880-900, dengan target harga secara bertahap di level 925, 1240 dan 1880. Support: 850.

7. TLKM
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 maka peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area 4060-4100, dengan target harga secara bertahap di level 4130, 4210 dan 4530. Support: 4040 dan 3890.