CIMB Niaga Syariah Incar Pembiayaan 30%

Selasa, 15 Oktober 2019 - 00:31 WIB
CIMB Niaga Syariah Incar Pembiayaan 30%
CIMB Niaga Syariah Incar Pembiayaan 30%
A A A
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melalui Unit Usaha Syariah-nya (CIMB Niaga Syariah) menargetkan pertumbuhan pembiayaan hingga akhir tahun sebesar 30%, seiring kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) tentang Literasi Keuangan Syariah dan Sertifikasi Halal. Hingga akhir September 2019, pertumbuhan pembiayaan perseroan sudah mencapai 29%.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara, mengatakan dalam kerja sama ini, perseroan akan membantu BPJPH dalam mensosialisasikan Sertifikasi Halal kepada para pelaku usaha yang menjadi nasabah eksisting maupun nasabah baru. Selain itu, sosialisasi ini bukan hanya ditujukan pada nasabah syariah saja tetapi juga menyasar nasabah yang belum menggunakan produk syariah

"Kalau nasabah tersebut sudah mengerti produk halal tersebut artinya mereka akan mulai ikut untuk menggunkan produk perbankan syariah," kata Pandji saat penandatanganan MoU kerja sama program sertifikasi halal dan pengembangan lembaga literasi keuangan syariah di Jakarta, Senin (14/10/2019).

Menurut dia, dalam pengembangan industri halal tidak dapat dilepaskan dari peran perbankan syariah.

Maka dari itu, dengan pemahaman yang baik tentang keuangan syariah, mereka diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip syariah secara konsisten. Dalam kerja sama ini, CIMB Niaga Syariah menyediakan produk dan layanan keuangan syariah yang lengkap bagi para pelaku usaha, baik skala UKM, Commercial, maupun Corporate.

Selain produk-produk tabungan dan pembiayaan, CIMB Niaga Syariah juga menyediakan produk Transaction Banking dan Trade Finance iB untuk mempermudah operasional dan pengembangan bisnis nasabah. "Untuk produknya ada financing, pendanaan, lalu produk bank garansi, trade finance dan lainnya," ungkap dia.

Pandji berharap, kerja sama ini dapat menambah pertumbuhan jumlah nasabah baru sekitar 30%. “Ini salah satu strategi kami agar pembiayaan bisa tumbuh 30%. Kami juga akan menyampaikan kepada nasabah dan mitra CIMB Niaga Syariah mengenai pentingnya mendapatkan sertifikat halal dari BPJPH. Selain memenuhi ketentuan regulasi dari pemerintah, sertifikat halal juga dapat meningkatkan nilai tambah produk dan kepercayaan masyarakat," beber Pandji.

Disisi lain, perseroan juga berencana melakukan pemisahan unit usaha syariah (spin off) atau menjadi Bank Umum Syariah pada akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023. Namun, saat ini perusahaan tidak ingin tergesa-gesa memisahkan diri dari induk usaha karena perlu persiapan matang.

"Kita sudah siapkan 1 sampai 2 tahun lalu untuk spin off. Dari sisi produk, dari sisi IT, human resource serta dari servis agrement seperti persiapan cabang lalu dari sisi aset. Jangan sampai pas kita konversi aset kita kecil, minimum aset kita itu Rp70 triliun-Rp80 triliun," ungkap Pandji.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5295 seconds (0.1#10.140)