Pandemi Jadi Saat yang Tepat untuk Berinvestasi Properti, Benarkah?
loading...
A
A
A
Sementara itu, Rieza Arief mengungkapkan bahwa saat pandemi ini investasi di Australia akan sangat menguntungkan, ini karena Australia sendiri merupakan negara yang ekonominya telah pulih. Menurutnya, hingga kini orang Indonesia masih merupakan pembeli properti terbanyak ke-5 sejak tahun 2010.
“Saat ini ada kecendrungan kenaikan dari tahun 2016. Dahulu tujuan utama investasi orang Indonesia itu adalah di Singapura, baru kemudian Australia. Tapi di Singapura pajak pembelian naik dan sudah tidak captive lagi untuk investor Indonesia,” katanya.
M. Gali Ade Novran mengungkapkan, dampak Covid-19 hanya mengkoreksi pejualan pasar properti di bulan Maret dan April. Setelah itu, recovery-nya sangat cepat. Ini menandai bahwa industri properti akan bisa bangkit kembali.
Novran mengungkapkan membeli property di masa pandemi ini sangat menguntungkan karena covid 19 adalah right time to buy, sangat tepat untuk membeli properti. ( Baca juga:DKI Usul ke Menteri PUPR, Satu Ruas Jalan Tol Kebon Nanas-Priok Khusus Pesepeda )
“Sekarang pemilik properti lama sebetulnya cenderung ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis dan personal. Selain itu, pelaku pasar saat ini hold,” ujarnya.
“Saat ini ada kecendrungan kenaikan dari tahun 2016. Dahulu tujuan utama investasi orang Indonesia itu adalah di Singapura, baru kemudian Australia. Tapi di Singapura pajak pembelian naik dan sudah tidak captive lagi untuk investor Indonesia,” katanya.
M. Gali Ade Novran mengungkapkan, dampak Covid-19 hanya mengkoreksi pejualan pasar properti di bulan Maret dan April. Setelah itu, recovery-nya sangat cepat. Ini menandai bahwa industri properti akan bisa bangkit kembali.
Novran mengungkapkan membeli property di masa pandemi ini sangat menguntungkan karena covid 19 adalah right time to buy, sangat tepat untuk membeli properti. ( Baca juga:DKI Usul ke Menteri PUPR, Satu Ruas Jalan Tol Kebon Nanas-Priok Khusus Pesepeda )
“Sekarang pemilik properti lama sebetulnya cenderung ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis dan personal. Selain itu, pelaku pasar saat ini hold,” ujarnya.
(uka)