Pandemi Jadi Saat yang Tepat untuk Berinvestasi Properti, Benarkah?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bangkitnya perekonomian nasional terus menyeruak di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dari sektor properti yang sebelumnya terkena dampak cukup parah.
Optimisme akan bangkitnya pasar properti di masa pandemi muncul dari keyakinan pelaku pasar properti bahwa masa pandemi adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di dunia properti. Pasalnya, banyak pemilik properti ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis atau personal. Selain itu, pelaku pasar properti juga saat ini tengah menahan diri. ( Baca juga:Pandemi Bakal Bikin Jalan-Jalan Berlubang, Apa Hubungannya? )
Pandangan itu mengemuka dalam webinar bertajuk ‘Pademi Covid -19 Saat Tepat Investasi Properti,’ yang digelar Urban Forum, Rabu (26/8/2020). Webinar ini menghadirkan narasumber Romeo Daniel Makenru Van Enst (Manager Non-Subsidized Mortgage and Consumer Leanting Division Bank BTN), Rieza Arif (Sales Manager Crown Group Indonesia) Piter Simponi (GM Marekting & Sales Harvest City) dan M. Gali Ade Novran (pengamat properti dari Epic Property).
Romeo Daniel mengungkapkan, salah satu optimisme bergeliatnya investasi properti adalah besarnya minat masyarakat terhadap produk properti yang ditawarkan secara virtual oleh BTN.
“Program dan promo BTN selama pandemi sangat diminati, amat sangat efektif. Target kita bulan ini Rp875 miliar untuk KPR. Saat ini dengan sisa waktu yang ada, sudah mencapai 70%. Tapi ada notice-nya, harga yang di atas Rp1 miliar masih perlu effort,” katanya.
Guna memfasilitasi konsum dalam mencari hunian saat pandemi, BTN meningkatkan layanan digital mereka di www.btnproperti.co.id, dan menggelar pameran properti virtual bertajuk ‘Indonesia Property Expo 2020’ dari 22 Agustus 2020 hingga akhir September mendatang.
“Sahabat keluarga Indonesia bisa mencari hunian lewat website kami. KPR from Home, Stay at Home, investasi lebih mudah dengan BTN. Di rumah bisa pilih unit, pilih properti,” ungkap Romeo.
Senada dengan Romeo, Piter Simponi GM Marekting & Sales Harvest City mengungkapkan, saat pandemi merupakan saat yang tepat untuk membeli properti. Menurut Piter, sektor property bakal bangkit jika ada kolaborasi di semua sektor, mulai dari pemasaran, promosi, dan hingga pembiayaan.
Piter melanjutkan, pelaku industri properti saat ini harus bisa berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi yang ada. Harvest City sendiri telah melakukan berbagai upaya agar menjadi brand yang sangat aware dengan kondisi New Normal.
“Dari sisi artsitektur kita sudah mengikuti saran dari WHO yang harus memastikan sirkulasi udara yang baik, kualitasnya terjaga, lingkungan yang asri,” katanya.
Sementara itu, Rieza Arief mengungkapkan bahwa saat pandemi ini investasi di Australia akan sangat menguntungkan, ini karena Australia sendiri merupakan negara yang ekonominya telah pulih. Menurutnya, hingga kini orang Indonesia masih merupakan pembeli properti terbanyak ke-5 sejak tahun 2010.
“Saat ini ada kecendrungan kenaikan dari tahun 2016. Dahulu tujuan utama investasi orang Indonesia itu adalah di Singapura, baru kemudian Australia. Tapi di Singapura pajak pembelian naik dan sudah tidak captive lagi untuk investor Indonesia,” katanya.
M. Gali Ade Novran mengungkapkan, dampak Covid-19 hanya mengkoreksi pejualan pasar properti di bulan Maret dan April. Setelah itu, recovery-nya sangat cepat. Ini menandai bahwa industri properti akan bisa bangkit kembali.
Novran mengungkapkan membeli property di masa pandemi ini sangat menguntungkan karena covid 19 adalah right time to buy, sangat tepat untuk membeli properti. ( Baca juga:DKI Usul ke Menteri PUPR, Satu Ruas Jalan Tol Kebon Nanas-Priok Khusus Pesepeda )
“Sekarang pemilik properti lama sebetulnya cenderung ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis dan personal. Selain itu, pelaku pasar saat ini hold,” ujarnya.
Optimisme akan bangkitnya pasar properti di masa pandemi muncul dari keyakinan pelaku pasar properti bahwa masa pandemi adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di dunia properti. Pasalnya, banyak pemilik properti ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis atau personal. Selain itu, pelaku pasar properti juga saat ini tengah menahan diri. ( Baca juga:Pandemi Bakal Bikin Jalan-Jalan Berlubang, Apa Hubungannya? )
Pandangan itu mengemuka dalam webinar bertajuk ‘Pademi Covid -19 Saat Tepat Investasi Properti,’ yang digelar Urban Forum, Rabu (26/8/2020). Webinar ini menghadirkan narasumber Romeo Daniel Makenru Van Enst (Manager Non-Subsidized Mortgage and Consumer Leanting Division Bank BTN), Rieza Arif (Sales Manager Crown Group Indonesia) Piter Simponi (GM Marekting & Sales Harvest City) dan M. Gali Ade Novran (pengamat properti dari Epic Property).
Romeo Daniel mengungkapkan, salah satu optimisme bergeliatnya investasi properti adalah besarnya minat masyarakat terhadap produk properti yang ditawarkan secara virtual oleh BTN.
“Program dan promo BTN selama pandemi sangat diminati, amat sangat efektif. Target kita bulan ini Rp875 miliar untuk KPR. Saat ini dengan sisa waktu yang ada, sudah mencapai 70%. Tapi ada notice-nya, harga yang di atas Rp1 miliar masih perlu effort,” katanya.
Guna memfasilitasi konsum dalam mencari hunian saat pandemi, BTN meningkatkan layanan digital mereka di www.btnproperti.co.id, dan menggelar pameran properti virtual bertajuk ‘Indonesia Property Expo 2020’ dari 22 Agustus 2020 hingga akhir September mendatang.
“Sahabat keluarga Indonesia bisa mencari hunian lewat website kami. KPR from Home, Stay at Home, investasi lebih mudah dengan BTN. Di rumah bisa pilih unit, pilih properti,” ungkap Romeo.
Senada dengan Romeo, Piter Simponi GM Marekting & Sales Harvest City mengungkapkan, saat pandemi merupakan saat yang tepat untuk membeli properti. Menurut Piter, sektor property bakal bangkit jika ada kolaborasi di semua sektor, mulai dari pemasaran, promosi, dan hingga pembiayaan.
Piter melanjutkan, pelaku industri properti saat ini harus bisa berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi yang ada. Harvest City sendiri telah melakukan berbagai upaya agar menjadi brand yang sangat aware dengan kondisi New Normal.
“Dari sisi artsitektur kita sudah mengikuti saran dari WHO yang harus memastikan sirkulasi udara yang baik, kualitasnya terjaga, lingkungan yang asri,” katanya.
Sementara itu, Rieza Arief mengungkapkan bahwa saat pandemi ini investasi di Australia akan sangat menguntungkan, ini karena Australia sendiri merupakan negara yang ekonominya telah pulih. Menurutnya, hingga kini orang Indonesia masih merupakan pembeli properti terbanyak ke-5 sejak tahun 2010.
“Saat ini ada kecendrungan kenaikan dari tahun 2016. Dahulu tujuan utama investasi orang Indonesia itu adalah di Singapura, baru kemudian Australia. Tapi di Singapura pajak pembelian naik dan sudah tidak captive lagi untuk investor Indonesia,” katanya.
M. Gali Ade Novran mengungkapkan, dampak Covid-19 hanya mengkoreksi pejualan pasar properti di bulan Maret dan April. Setelah itu, recovery-nya sangat cepat. Ini menandai bahwa industri properti akan bisa bangkit kembali.
Novran mengungkapkan membeli property di masa pandemi ini sangat menguntungkan karena covid 19 adalah right time to buy, sangat tepat untuk membeli properti. ( Baca juga:DKI Usul ke Menteri PUPR, Satu Ruas Jalan Tol Kebon Nanas-Priok Khusus Pesepeda )
“Sekarang pemilik properti lama sebetulnya cenderung ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis dan personal. Selain itu, pelaku pasar saat ini hold,” ujarnya.
(uka)