Jumlah Orang Kaya China Salip Amerika Serikat

Kamis, 24 Oktober 2019 - 08:40 WIB
Jumlah Orang Kaya China Salip Amerika Serikat
Jumlah Orang Kaya China Salip Amerika Serikat
A A A
ZURICH - Perekonomian China berkembang sangat pesat. Untuk pertama kali di sepanjang sejarah, jumlah orang kaya China lebih banyak dibanding Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan studi Credit Suisse dalam Laporan Kekayaan Global 2019, jumlah orang kaya China yang masuk 10% orang terkaya di dunia mencapai 100 juta orang, sedangkan dari AS 99 juta orang. 10% orang terkaya di dunia ialah mereka yang memiliki tabungan USD109.430 (Rp1,5 miliar) dalam setahun terakhir.

“China mengalami transformasi yang sangat pesat dari negara berkembang menjadi negara dengan ekonomi yang sangat matang hingga banyak mencetak orang-orang kaya,” ungkap Credit Suisse, dikutip The Guardian. Total kekayaan orang kaya China diestimasikan telah mencapai USD1,9 triliun (Rp26,6 triliun).

Kendati demikian, sejauh ini, China tidak mampu menyaingi AS dalam kategori jumlah orang super-kaya. Faktanya, jumlah miliarder AS telah bertambah sebanyak 675 ribu orang atau total menjadi 18,6 juta orang dibanding setahun sebelumnya. Artinya, satu dari 14 orang dewasa di AS tergolong sebagai orang superkaya.

China juga mengalami kenaikkan jumlah miliarder sebanyak 158 ribu orang atau menjadi 4,4 juta orang dibanding tahun lalu. Sementara itu, negara lainnya mengalami penurunan. Inggris yang menghadapi krisis politik dan penurunan nilai tukar poundsterling kehilangan 27 ribu orang atau menjadi 2,46 juta miliarder.

Dengan angka itu, Inggris berada di urutan keempat di belakang Jepang yang memiliki tiga juta miliarder. “Prospek masa depan Inggris menjadi sangat bergantung kepada hasil akhir Brexit. Kami sempat memperkirakan jumlahnya naik 2,2% tahun ini. Tapi, prediksi kami itu ternyata meleset,” ungkap Credit Suisse.

Secara keseluruhan, jumlah miliarder di dunia bertambah sebanyak 1,1 juta orang atau menjadi 46,8 juta orang. Mereka memiliki total kekayaan USD158,3 triliun atau 44% dari total kekayaan global. Credit Suisse mengestimasikan 55.920 orang memiliki kekayaan USD100 juta dan 4.830 orang di atas USD500 juta.

Pangkas Ketimpangan
Pemerintah AS berupaya memperpendek kesenjangan kekayaan. Senator Elizabeth Warren dan Bernie Sanders mengusulkan kenaikkan pajak terhadap miliarder agar kekayaan tidak terkonsentrasi pada segelintir orang. Selain itu, mereka mengusulkan pajak aset dan tabungan dibanding penghasilan para miliarder.

Kelas menengah global juga meningkat. Jumlah orang kaya dengan kekayaan antara USD10.000-100.000 naik tiga kali lipat menjadi 1,7 orang sejak 2000 dan menjadi kelas dengan pertumbuhan terbesar dibanding kelas lainnya. Menurut Credit Suisse, ketidaksetaraan kekayaan menurun dalam tiga tahun terakhir.

Credit Suisse memperkirakan kekayaan global yang naik sekitar 2,6% dalam setahun terakhir akan kembali meningkat sebesar 27% atau menjadi USD459 triliun dalam lima tahun mendatang. Jumlah miliarder juga diperkirakan terus tumbuh menjadi 63 juta orang pada 2024 menyusul berkembangnya pasar global.

Pengamat ekonomi Anthony Shorrock mengatakan pertumbuhan kekayaan global baru kembali bangkit setelah krisis keuangan pada 2008. “Pada awal abad ke-20, kita memasuki tahun emas dan bermunculan banyak miliarder. Namun, pertumbuhan itu ambruk selama krisis keuangan dan kini bangkit lagi,” kata Shorrock.

Credit Suisse juga menyatakan generasi milenial, yakni mereka yang lahir awal 1980-an dan akhir 1990-an, merupakan generasi yang sulit. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3565 seconds (0.1#10.140)