Dorong Pembangunan Berkelanjutan, Surveyor Gelar Penjurian 10 Besar I-SIM for Cities 2024

Kamis, 19 September 2024 - 14:08 WIB
loading...
Dorong Pembangunan Berkelanjutan,...
I-SIM for Cities merupakan kolaborasi antara Kementerian PPN/Bappenas, PT Surveyor Indonesia, dan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) yang telah berjalan sejak 2022. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Surveyor Indonesia kembali gelar penjurian 10 besar I-SIM for Cities sebagai wujud komitmen akan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nasional dan dengan semangat no one left behind. Setelah melalui tahapan penjurian awal dan verifikasi telah terpilih 10 Kota dari 76 Kota yang mengikuti penjurian ini.



Hadir membuka proses penjurian adalah Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, Direktur Eksekutif Apeksi, Alwis Rustam, serta Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono.

Bertugas sebagai Dewan Juri adalah Gantjang Amanullah (Sekretariat Nasional SDGs), Kunto Bimaji (Kementerian Dalam Negeri), Zuzy Anna (Direktur SDGs Center Universitas Padjadjaran), Ferry Salim (Aktivis Pendidikan dan Duta UNICEF), Michael Susanto (Tanoto Foundation dan SDGs Academy), Indah Budianti (Indonesia Business Council for Sustainable Development), dan Andy Simarmata (Indonesia Association of Urban and Regional Planners).



I-SIM for Cities merupakan kolaborasi antara Kementerian PPN/Bappenas, PT Surveyor Indonesia, dan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) yang telah berjalan sejak 2022. I-SIM for Cities tahun ini diikuti oleh 76 dari total 94 kota di seluruh Indonesia, meningkat sebanyak 6 kota dari gelaran sebelumnya.

Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna dalam pembukaannya mengungkapkan, rasa kagum atas komitmen bersama ini “Antusiasme keikusertaan pemerintah kota menunjukkan bahwa komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan bukanlah euforia satu-dua kali, namun upaya serius yang holistik dan berfokus pada continuous improvement.”

“Kami juga berterima kasih atas dukungan penuh dari Apeksi, Kementerian PPN/Bappenas serta Kementerian Dalam Negeri terhadap inisiatif baik ini, dan saya berharap kota-kota terbaik dengan implementasinya dapat keluar sebagai pemenang dan kita bisa bertemu lagi di SDGs Action Award 2024 nanti.” tutup Sandry.

Selain menjadi wadah pengungkapan data dan aksi pengukuran capaian SDG Kota melalui pemeringkatan, pemerintah kota dapat memanfaatkan kesempatan mengikuti I-SIM for Cities untuk pengembangan kapabilitas terhadap standar nasional dan global.

Wadah saling belajar dan berbagi pengalaman antara kota, mendapatkan rekognisi dan apresiasi sebagai kota berkelanjutan, dapat menunjukkan daya tarik ESG (Environment, social, government) dan TJSL (Tanggung jawab sosial dan lingkungan) dari kota tersebut sehingga berpeluang membuka peluang kolaborasi multipihak, menjadi faktor pendukung peningkatan perekonomian daerah dan peluang investasi yang berkelanjutan, serta hasil dari I-SIM dapat menjadi acuan dan rekomendasi dalam penyusunan rencana strategis daerah.

Dampak dari I-SIM for Cities tersebut kemudian didukung oleh komitmen dari Kementerian BUMN, yang menyuarakan dorongan akan kolaborasi multi-pihak untuk meningkatkan capaian pembangunan berkelanjutan.

“Bagaimana kemudian kegiatan ini menjadi komponen dari peningkatan dampak, khususnya pada TJSL, sebagai pemandu kolaborasi sehingga dampak dari program regional dan program TJSL dapat ditingkatkan secara berlipat-lipat,” ujar Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono ketika ditemui di lokasi.

“Apresiasi juga dari kami, karena hal ini menjadi inovasi kebijakan untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang harus kita capai di 2030. Keunikan dari kegiatan ini tentu slogan no one left behind yang menjadi motivasi serta menimbulkan antusiasme dari kota-kota yang berpartisipasi,” pungkas Edi.

Senada, Direktur Eksekutif Apeksi, Alwis Rustam juga mengungkapkan, apresiasinya atas gelaran I-SIM for Cities 2024. “Acara ini sangat baik dan kolaboratif, kemudian jajaran dewan jurinya juga lengkap mewakili berbagai kalangan dan sudut pandang, mulai dari akademisi, pelaku usaha, pemerintah, duta UNICEF, dan perlu ditekankan bahwa kami dari Apeksi sangat menjaga netralitas sehingga kegiatan ini bisa menjadi tempat belajar bagi kota-kota peserta kegiatan.”

“Dampaknya hingga tahun ke-3 ini, kota-kota sudah tahu posisinya seperti apa, apa saja yang harus diperbaiki dan dapat belajar ke kota yang indeks pencapaian SDGs nya lebih tinggi. Kedepannya akan ada pendampingan untuk bersama mengejar target capaian SDGs 2040,” tutup Alwis.

Rangkaian I-SIM for Cities ini akan ditutup dengan penganugerahan kepada 3 kota dengan peringkat tertinggi pada gelaran Indonesia’s SDGs Action Awards 2024 pada 7 dan 8 Oktober 2024. Program I-SIM adalah salah satu inisiatif strategis PTSI sebagai agent of change pemerintah dalam rangka pencapaian SDGs / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditargetkan pada 2030.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1298 seconds (0.1#10.140)