Pentingnya Peran Industri Migas dan Kewirausahaan Sosial untuk Mencapai SDGs

Rabu, 13 November 2019 - 18:23 WIB
Pentingnya Peran Industri Migas dan Kewirausahaan Sosial untuk Mencapai SDGs
Pentingnya Peran Industri Migas dan Kewirausahaan Sosial untuk Mencapai SDGs
A A A
YOGYAKARTA - PTTEP Indonesia dan Universitas Trisakti, Program Pascasarjana MM-Sustainability menekankan pentingnya SDGs dan Peran Industri Minyak & Gas dalam membangun kemitraan untuk mencapai SDGs dan "Kewirausahaan Sosial untuk membangun masa depan yang keberlanjutan", serta menjadi tema dalam gelaran seminar nasional di Yogyakarta. Seminar Nasional Membangun Kemitraan yang Berkelanjutan untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) itu telah berjalan dalam dua tahun terakhir.

"Kami mengapresiai PTTEP yang telah menggaungkan isu ini, selanjutnya diperlukan aksi riil dari para stakeholders agar tujuan-tujuan ini dapat tercapai. Di Pemerintahan DIY, kami merealisasikan ini dengan menuangkannya dalam Rencana Aksi Daerah (RAD)," ujar Budi Wibowo di sela-sela acara.

Dalam perjalanannya, seminar dan lokakarya yang digagas PTTEP Indonesia berhasil mengumpulkan ribuan stakeholders di 9 kota untuk berdiskusi dan menyaksikan pemaparan mengenai SDGs dari para ahli di berbagai sektor. Yogyakarta menjadi kota kesembilan dan tujuan seminar terakhir di tahun ini, sebelumnya acara serupa dilangsungkan di Bali pada September 2019.

Seminar di Yogyakarta secara resmi dibuka Kepala Bappeda DIY, Budi Wibowo, S.H, M.M; General Manager PTTEP Indonesia, Khun Grinchai; dan General Affairs Manager PTTEP Indonesia, Afiat Djajanegara. Selain itu juga menghadirkan Gusti Kanjeng Ratu Hayu dari Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Dony Aryantho (SKK Migas Jabanusa), Ade Dwi Nursihani (Green Hotel, Casdimin, Sobis Pammase, Herdiansyah (Dompet Dhuafa), dan Silverius Oscar Unggul (Telapak).

DIY merupakan daerah yang masuk tiga besar daerah siap SDGs.14 dari 17 indikator yang dicanangkan pemerintah pusat berhasil diwujudkan DIY. Menurut Ade Dwi Nusihani, partnership adalah foundation dari ekosistem SDGs, maka dari itu sangat dibutuhkan kerja sama yang kuat antar sektor untuk mencapai tujuan yang mulia.

"Tanpa kerjasama yang kuat oleh seluruh stakeholders atau pemangku kepentingan, SDGs tidak dapat tercapai," ujarnya.

Dalam acara kali ini, PTTEP juga menyerahkan donasi senilai Rp15 juta kepada Dompet Dhuafa. Donasi tersebut merupakan hasil dari terkumpulnya uang pendaftaran lokakarya membangun kemitraan yang keberlanjutan di empat kota, yakni Balikpapan, Pekanbaru, Bali dan Yogyakarta.

Penyerahan donasi itu merupakan komitmen peserta workshop di lima kota melalui PTTEP untuk membangun program pendidikan, kesehatan dan Social Entreprise Dompet Dhuafa demi tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Pada saat yang sama, PTTEP Indonesia juga telah menandatangani MoU dengan Sobis Pammase, sebuah social business enterprise dari Sulawesi Barat. MoU itu menandakan kelanjutan dari kerjasama antara PTTEP dan Sobis Pammase. PTTEP membantu mendorong keberlanjutan program-program PAUD HI di Sulbar.

"MoU ini merupakan salah satu bukti nyata komitmen PTTEP Indonesia dalam membangun kemitraan dengan LSM-LSM lokal dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan di wilayah-wilayah sekitar Indonesia," ucap Afiat Djajanegara.

"Kami ingin terus mendukung keberlanjutan program pendidikan, khususnya pendidikan dini di Indonesia, sehingga dapat terus menghasilkan sumber daya manusia yang berprestasi," sambungnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6441 seconds (0.1#10.140)