Sebelumnya pada sesi siang, bursa saham dalam Negeri memerah usai kehilangan -0.28 poin menjadi 6,122.35 setelah pagi tadi melesat 11,650 poin yang setara 0,190% menjadi 6.134,28. Raihan pembukaan lebih baik dari 6.122,63 pada sesi akhir, Senin (18/11) kemarin.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,23 triliun dengan 9,38 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp204,88 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,42 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,62 triliun. Tercatat sebesar 181 saham menguat, 266 melemah dan 152 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) naik Rp700 menjadi Rp4.700, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) bertambah Rp195 menjadi Rp995 dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) melonjak Rp115 ke posisi Rp1.245.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) turun Rp700 menjadi Rp15.100, Waran Seri I Surya Fajar Capital Tbk. (SFAN-W) jatuh Rp485 menjadi Rp15 serta PT Jaya Bersama Indo Tbk. (DUCK) merosot Rp195 menjadi Rp1.405.
Di sisi lain bursa saham Asia bergerak mixed alias variatif hingga sesi penutupan perdagangan, Selasa di tengah kekhawatiran atas negosiasi perdagangan AS-China. Tren pelemahan terlihat pada indeks Nikkei Jepang yang jatuh 0,53% untuk menutup sesi perdagangan di 23.292,65.
Hal serupa juga diperlihatkan indeks Kospi, Korea Selatan usai ditutup 0,34% lebih rendah pada posisi 2.153,24. Berbanding terbalik, saham daratan China bergerak maju dipimpin Komposit Shanghai yang 0,85% lebih tinggi menjadi 2.933,99 ditambah Komposit Shenzhen mendapatkan tambahan 1,831% untuk menyentuh posisi 1.646,80.
Lonjakan tinggi juga terlihat pada indeks Hang Seng, Hong Kong yang meningkat 1,55% dengan saham Bursa dan kliring Hong Kong melampaui 2%. Bursa patokan Australia juga menghijau dimana ASX 200 menguat 0,7% di 6.814,20.
(akr)