BI mencatat defisit NPI pada kuartal III 2019 menurun drastis, menjadi USD46 juta, dibandingkan posisi defisit USD2 miliar pada kuartal sebelumnya. Perkembangan positif ini ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan yang membaik menjadi USD7,7 miliar di kuartal III dibandingkan posisi USD8,2 miliar di kuartal II lalu.
Ke depan, Perry memperkirakan NIPI secara keseluruhan di 2019 akan mencatat surplus. Optimisme ini berdasarkan aliran masuk modal asing yang besar dan defisit transaksi berjalan yang menurun menjadi sekitar 2,7% PDB.
Baca Juga:
Sehingga Perry hakul yakin hal ini akan membuat gerak rupiah stabil dan cenderung menguat. "Soal nilai tukar rupiah, kami yakin akan bergerak stabil sesuai mekanisme pasar. Biasanya di kuartal pertama, aliran modal besar, NPI besar, jadi lebih apresiatif," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Sebagai informasi, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Kamis (21/11/2019) ditutup menguat di level Rp14.091 per USD. Menguat dari posisi Rabu di Rp14.094 per USD. Sepanjang Kamis ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.091 hingga Rp14.114 per USD.
(ven)