Desain Batik Seragam Perusahaan Sarinah Raih Penghargaan Leprid

JAKARTA - Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) memberikan apresiasi kepada PT. Sarinah (Persero) sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang mendesain batik seragam perusahaan dilandasi filosofi perusahaan/lembaga (Corp Value, Corp Culture, dan Corp Colour).

Untuk diketahui, Sarinah merupakan Departement Store pertama di Indonesia yang berdiri pada 17 Agustus 1962. Pada usianya yang ke-57 tahun ini, Sarinah telah berhasil menghadapi segala tantangan dan rintangan hingga saat ini masih tetap bertahan.

Menurut Ketua Umum dan Pendiri Leprid, Paulus Pangka, berbagai Inovasi seperti pengembangan usaha, pembukaan outlet, mendesain batik seragam perusahaan hingga menjalin kerjasama dengan UMKM membuat Sarinah ini sebagai Jendela Indonesia.

"Dari berbagai capaian yang telah membuat Sarinah tetap bertahan, kami melihat salah satu inovasi yang luar biasa dan layak mendapat apresiasi sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang mendesain batik seragam perusahaan dilandasi filosofi perusahaan," kata Paulus Pangka seusai menyerahkan penghargaan, Jumat (13/12/2019).

"Kami berharap apa yang dicapai Sarinah ini bisa memacu kreativitas dan menginspirasi perusahaan-perusahaan untuk terus berkarya inovatif," harapnya.

Sementara, Direktur Ritel PT Sarinah (Persero), Lies Permana Lestari menyampaikan terima kasih kepada Leprid atas penghargaan yang diberikan kepada Sarinah untuk pembuatan seragam batik dengan filosifi yang dikombinasikan atau kolaborasikan dengan budaya batik.

"Harapan kami benar-benar awarnes dari semua masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan, sejarah, fashion, kuliner dan juga seni dan kerajinan Indonesia yang jumlahnya amat sangat banyak, beragam dan juga kaya," kata Lies.

Dengan usaha dan upaya-upaya seperti ini, lanjut dia, merupakan cara Sarinah untuk mempertahankan kelestarian budaya Indonesia yang bisa diaplikasikan keseharian dalam bentuk seragam yang digunakan oleh perusahaan.

"Jadi kita semua sebagai masyarakat Indonesia ini (penghargaan) bukan sekedar untuk Sarinah tapi ini tentang negara kita. Ini untuk Indonesia, untuk negara kita yang beragam budaya, sejarah, kuliner, seni dan kerajinan," pungkasnya.