Ketahanan Pangan Jadi Hal Penting Saat Pandemi
loading...
A
A
A
Isnadi mengatakan, penanggulangan lahan gambut memang jadi prioritas di desanya. Berdasar APBDes 2019 dan 2020, pemerintah Desa Bagan Melibur mengalokasikan dana desa untuk pengadaan sarana penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di area gambut dengan ministrack dan alat penunjang lainnya.
Untuk tahun anggaran 2019, pemerintah Desa Bagan Melibur menganggarkan dana sebesar Rp20 juta untuk penyediaan pos kesiapsiagaan bencana kebakaran gambut. Pada 2020 ini, dana sebesar Rp40 juta digelontorkan untuk penyiapan ministrack dan Rp3 juta untuk pengadaan bibit pertanian gambut PLTB.
Koordinator Pokmas Mekar Sari, Junaedi, memandang program kerja sama BRG dan masyarakat ini membuka peluang kerja baru bagi masyarakat. Beberapa orang mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia bisa kembali mencari nafkah di desa tempat asal mereka melalui program ini. "Ya tidak TKI saja, tapi juga warga yang tidak bekerja akhirnya bisa mendapat nafkah," jelas dia.
Junaedi mengaku senang program ini turut menyadarkan masyarakat mengenai legalitas tanah. Dia mengaku, banyak warga yang mulai mendaftarkan lahannya. Pemanfaatan sagu sebagai tanaman untuk ketahanan pangan merupakan langkah strategis. Menurut Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Ide Agung, Indonesia memiliki potensi sagu terbesar di dunia yang mencapai 5,5 juta hektare dari total 6,5 juta hektare lahan sagu dunia. "Sagu adaptif terhadap perubahan iklim dan juga penyelamat pangan di masa depan," kata Agung.
(nng)