Prospek Damai AS-China Membuat Rupiah Jadi Primadona

Kamis, 26 Desember 2019 - 17:07 WIB
Prospek Damai AS-China Membuat Rupiah Jadi Primadona
Prospek Damai AS-China Membuat Rupiah Jadi Primadona
A A A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berbalik menguat pada penutupan dagang Kamis (26/12/2019). Data Bloomberg mencatat rupiah perkasa 21 poin atau 0,15% ke level Rp13.957 per USD.

Sesi pembukaan, rupiah melemah tipis 1 poin atau 0,01% ke level Rp13.978 per USD, tidak jauh dari nilai perdagangan Senin di level Rp13.979 per USD. Kamis ini, mata uang kencintaan kita bergerak di Rp13.957-Rp13.980 per USD.

Rupiah pun menjadi mata uang primadona di kawasan Asia pada hari ini. Disusul di tempat kedua, dolar Taiwan naik 0,09%, ringgit Malaysia menguat 0,07%, peso Filipina dan dolar Hong Kong terapresiasi 0,04%.

Sementara itu, yen Jepang memudar dengan jatuh 0,16% menjadi 109,55 yen per USD. Kemudian yuan China melemah 0,15% ke level 6,999 yuan per USD.

Penguatan rupiah juga terpantau di data Yahoo Finance pada Kamis petang ini. Rupiah terapresiasi 5 poin atau 0,03% ke posisi Rp13.955 per USD, berbanding sesi sebelumnya di Rp13.960 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.950-Rp13.975 per USD.

Rupiah mendapat keuntungan dari prospek kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, yang diharap pasar menjadi tanda-tanda pemulihan pertumbuhan ekonomi global.

Melansir dari Reuters, Kamis (26/12), Beijing mengatakan bahwa pihaknya terus berhubungan erat dengan Washington untuk segera meneken perjanjian perdagangan fase pertama. Presiden AS Donald Trump mengatakan ia dan Presiden China Xi Jinping akan segera menggelar upacara penandatanganan kesepakatan perdagangan dengan segera.

Selain itu, aktivitas manufaktur di negara-negara maju telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Hal ini membuat investor mengalihkan selera ke aset berisiko yang lebih tinggi, dengan menjual mata uang safe haven untuk membeli mata uang emerging market. Dalam hal ini termasuk rupiah.

"Harga saham global telah reli, dan investor sekarang juga melihat ke pasar uang dengan memilih mata uang aset berisiko," ujar Koichi Kobayashi, kepala manajer valas di Mitsubishi UFJ Trust Bank.

Sementara itu, mengutip dari CNBC, indeks USD yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama berada di 97,650, menguat seiring prospek perdagangan dibanding level sebelumnya di 97,609.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3860 seconds (0.1#10.140)