Terancam Gulung Tikar, Peternak Ayam Minta Pemerintah Stabilkan Harga

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 22:03 WIB
loading...
Terancam Gulung Tikar, Peternak Ayam Minta Pemerintah Stabilkan Harga
Para peternak ayam mengeluhkan anjloknya harga jual akibat merosotnya permintaan di tengah pandemi Covid-19. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) meminta ketegasan dari pemerintah mengenai tata kelola niaga perunggasan. Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19 ini para peternak ayam terancam gulung tikar akibat turunnya permintaan.

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 menurut Ketua Harian GOPAN Sigit Prabowo memberikan dampak yang besar bagi sektor peternakan, khususnya peternakan ayam hidup di wilayah Jawa Barat, Tangerang, dan DKI Jakarta. Turunnya permintaan di pasaran, kata dia, membuat harga ayam hidup anjlok hingga jauh di bawah harga normal.

(Baca Juga: Terdampak Pandemi Corona, Industri TPT Terancam Bangkrut)

"Perlu ada regulasi khusus yang mempertajam dan memperjelas kewajiban hilirisasi di mata rantai industri perunggasan. Perusahaan integrator agar menyelesaikan integrasinya, yaitu wajib menyiapkan RPHU, blast freezer, cold storage, industri olahan, sesuai dengan live bird yang diproduksi, hal ini bisa berfungsi sebagai buffer harga maupun buffer stok atau lumbung pangan," papar Sigit di Jakarta, Sabtu (29/8/2020).

Pemerintah, lanjutnya, perlu melakukan pengawasan, sehingga perusahaan integrator menyerap hasil produksi ke RPHU sendiri dan mengolah hasil produksinya, tidak bersaing di pasar tradisional dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Tata niaganya harus diatur, peternak mandiri dan peternak kecil masing-masing harus dapat haknya untuk melepas ayam ke pasar tradisional dengan harga layak. Di negara manapun, dan dalam hal apapun, harus ada upaya pemerintah memayungi dan melindungi rakyat kecil," tegas Sigit.

Sebelumnya, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian memang telah mendorong sejumlah perusahaan integrator untuk meningkatkan serapan mereka demi menstabilkan kembali harga jual ayam hidup di tingkat tengkulak. Tapi sayangnya, langkah tersebut masih belum cukup untuk mengembalikan harga ayam hidup ke level normal karena pelaksanaan dan pengawasannya yang dirasa kurang maksimal.

(Baca Juga: Harga Ayam di Tingkat Peternak Jatuh Dinilai Gagalnya Atur Supply dan Demand)

Sigit menegaskan, permintaan peternak sederhana, yaitu agar pemerintah turun langsung guna menata industri perunggasan sehingga harga ayam di tingkat peternak di atas HPP. Hal itu amat mendesak guna mencegah hilangnya mata pencaharian para peternak.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)