Kemenperin Kembangkan Teknologi Pemantauan Air Limbah dan Emisi Real Time

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 20:20 WIB
loading...
Kemenperin Kembangkan Teknologi Pemantauan Air Limbah dan Emisi Real Time
Kondisi air DAS Citarum berubah warna menjadi hitam dan berbau menyengat yang diduga akibat pencemaran limbah industri. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww
A A A
JAKARTA - Peta jalan Making Indonesia 4.0 memuat 10 prioritas nasional yang bertujuan mempercepat perkembangan industri manufaktur Indonesia. Namun, hal itu juga tidak boleh melupakan masalah lingkungan

“Standar-standar keberlanjutan perlu menjadi perhatian penting dalam implementasi program prioritas Making Indonesia 4.0, karena sektor industri ternyata tidak hanya memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, namun juga memiliki konsekuensi terhadap lingkungan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Doddy Rahadi di Jakarta, Sabtu (29/8/2020).

Terkait isu lingkungan, saat ini perkembangan teknologi pemantauan kualitas limbah dan emisi terus mengalami perkembangan, seiring inovasi teknologi yang semakin canggih di era revolusi industri 4.0.

Inovasi di era ini menekankan pada pola digital, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya. Dengan sistem teknologi pemantauan digital, data dapat langsung dikirimkan secara real time melalui internet menuju suatu pusat data. (Baca juga: Pakar IT: Uji Materi UU Penyiaran RCTI & iNews Justru Pertebal Kocek YouTuber )

Doddy memaparkan, untuk mengendalikan dampak pencemaran industri, perlu upaya menjaga kualitas limbah dan emisi yang dihasilkan agar tetap berada di bawah ambang batas baku mutu limbah dan emisi sesuai peraturan yang berlaku. Hal ini untuk mempertahankan daya dukung dan daya tampung lingkungan sekitar.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemantauan kualitas limbah dan emisi secara berkala. Hal ini tentunya juga menjawab tantangan dalam pemantauan lingkungan di masa pandemi Covid-19.

“Untuk itu, kami mendorong industri untuk menggunakan teknologi revolusi industri 4.0, terutama yang dikembangkan di dalam negeri dalam pemantauan kualitas limbah dan emisi,” jelasnya. (Baca juga: Kreatif, Perajin ini Sulap Drum Bekas Limbah Pabrik Jadi Tong Sampah Hias )

Saat ini, teknologi pemantauan kualitas limbah dan emisi terus berkembang, antara lain terkait dengan teknologi yang berbasis sensor elektrokimia, optical spectroscopy, maupun biosensor.

Tantangan ke depan yang dihadapi adalah penyediaan teknologi yang murah dan standarisasi metode untuk analisa, serta interpretasi data yang dihasilkan.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1367 seconds (0.1#10.140)