Harga Emas Antam Stagnan Tutup 2019, Emas Dunia dalam Jalur Terbaik Sejak 2010

Selasa, 31 Desember 2019 - 11:58 WIB
Harga Emas Antam Stagnan Tutup 2019, Emas Dunia dalam Jalur Terbaik Sejak 2010
Harga Emas Antam Stagnan Tutup 2019, Emas Dunia dalam Jalur Terbaik Sejak 2010
A A A
JAKARTA - Harga emas PT. Aneka Tambang Tbk (Antam) dan jual kembali (buyback) stagnan dalam hari terakhir perdagangan di tahun 2019. Tren mendatar emas dalam negeri mengiringi emas dunia yang hanya sedikit mengalami perubahan, meski begitu berada dalam jalur terbaik secara tahunan sejak 2010.

Dikutip dari laman resmi Logammulia.com, Selasa (31/12/2019) harga emas tidak beranjak pada level Rp769.000/Gram. Hal yang sama juga terjadi pada harga buyback yang masih belum beranjak pada posisi Rp678.000 per gram.

Selanjutnya emas dengan ukuran 0,5 gram dihargai sebesar Rp413.500 sedangkan pada ukuran 2 gram dibanderol Rp1.486.000. Harga emas 3 gram dipatok pada posisi Rp2.176.000 untuk mengiringi emas ukuran 5 gram seharga Rp3.664.000.

Sementara harga emas 10 gram dijual Rp7.240.000 ketika ukuran emas 25 gram dijual Rp17.937.500 pada perdagangan hari ini. Harga emas 50 gram dihargai sebesar Rp35.105.000 saat emas 100 gram dijual dengan harga sebesar Rp70.090.000.

Harga emas 250 gram mencapai Rp177.087.500 dengan emas ukuran 500 gram dihargai Rp350.875.000. Ada juga ukuran 1.000 yang dijual mencapai Rp701.600.000 dengan kecenderungan stabil. Posisi harga beli emas Antam di Pulogadung juga diperdagangkan masih berkutat di Rp769.000 per gram.

Di sisi lain harga emas dunia bergerak stabil pada perdagangan, Selasa (31/12/2019) setelah berada dalam posisi tertinggi dua bulan di sesi sebelumnya. Hal ini seiring kesepakatan dagang sementara antara Amerika Serikat dan China. Tercatat harga emas di pasar spot hanya sedikit berubah menjadi USD1.515,23 per ons pada pukul 00.44 GMT.

Sebelumnya harga emas mencapai level tertinggi sejak 25 Oktober di USD1.516,20 ketika hari ini harga emas berjangka AS tidak berubah pada poisisi USD1.518,30. Harga emas dunia sendiri telah mencetak tahun terbaik sejak 2010 dimana sepanjang tahun ini telah memperoleh peningkatan sekitar 18% yang didorong oleh perang tarif antara dua ekonomi terbesar di dunia dan kelonggaran bank sentral.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7788 seconds (0.1#10.140)