Aset LPS Hingga Akhir 2019 Capai Rp120,3 Triliun

JAKARTA - Total aset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga akhir 2019 tercatat mencapai Rp120,3 triliun. Angka ini meningkat 17,12% dari posisi akhir 2018 sebesar Rp102,7 triliun.

Plt. Kepala Eksekutif LPS Didik Madiyono menjelaskan, pencapaian aset tersebut berasal dari investasi sebesar Rp114,5 triliun, naik dari posisi sebelumnya di 2018 sebesar Rp91,2 triliun.

"Investasi berkontribusi sebanyak 95,2% dari total aset yang dimiliki LPS. Ini berasal dari investasi di Surat Berharga Negara (SBN)," kata Didik dalam konferensi pers di Kantor Pusat LPS, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Selain itu, aset LPS juga berasal dari kas dan piutang yang tercatat sebesar Rp4,9 triliun, turun dari posisi akhir 2018 yang sebesar Rp11,2 triliun dengan porsi 4,06% dari total aset.

"Sementara untuk aset tetap sebesar Rp100 miliar, cenderung tak berubah dari tahun sebelumnya. Kontribusinya paling rendah yakni hanya 0,12% dari total aset," ungkapnya.

Lalu dari aset lainnya, Didik melanjutkan, tercatat sebesar Rp700 miliar, meningkat dari posisi Rp200 miliar di tahun lalu. Porsinya tercatat 0,62% dari total aset.

"Dari nilai aset tersebut, LPS berhasil meraih pendapatan operasi senilai Rp19,8 triliun. Pada akhir tahun 2018 nilai pendapatan operasional LPS mencapai Rp18 triliun," tuturnya.

Sementara untuk cadangan penjaminan LPS mencapai Rp92,5 triliun, tumbuh dari posisi tahun 2018 yang sebesar Rp78,5 triliun. Meski demikian, angka itu hanya setara 1,53% dari capaian target fund yang seharusnya 2,5%. "Sesuai mandat dalam UU LPS, target fund dibandingkan total DPK (Dana Pihak Ketiga) adalah 2,5%. Jadi, ini belum mencapai target," terang Didik.