Penerimaan Negara Tertekan, Sri Mulyani Salahkan Global

Selasa, 28 Januari 2020 - 17:10 WIB
Penerimaan Negara Tertekan, Sri Mulyani Salahkan Global
Penerimaan Negara Tertekan, Sri Mulyani Salahkan Global
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyalahkan, ketidakpastian global sepanjang 2019 sangat mempengaruhi penerimaan negara karena pelaku usaha turut mengalami tekanan. Namun dalam kondisi ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tetap dijaga di kisaran 5%.

Lebih lanjut Ia memprediksi hal serupa masih akan terjadi pada tahun 2020. "Karena kalau kita juga lihat di tahun 2020 ini, kondisi eksternal semacam itu masih akan penuh tantangan," kata Menkeu Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

(Baca Juga: Paparkan Realisasi APBN 2019, Sri Mulyani: Bukan Tahun Mudah
Sambung dia merinci total pendapatan negara hingga akhir 2019 mencapai Rp1.957,2 triliun atau tumbuh 0,7% dari periode tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Realisasi pendapatan negara itu hanya memenuhi 90,4% dari target APBN sebesar Rp2.165,11 triliun.

Sementara, belanja negara tumbuh 4,4% (yoy) atau mencapai Rp2.310,2 triliun. Realisasi belanja hanya memenuhi 93,9% dari pagu Rp2.461,1 triliun meskipun pertumbuhan belanja negara sepanjang tahun lalu juga melambat dibandingkan tahun 2018 yang tumbuh 10,3 persen (yoy).

"Walaupun penerimaan kecil, tapi optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan bisa tetap dijaga di kisaran 5%. Lalu nilai tukar rupiah juga cenderung menguat di tahun 2019, dan pada tahun 2020 diperkirakan berada di kisaran Rp14.400 per dolar AS," paparnya.

"Indonesia termasuk negara yang masih memiliki space fiskal dari debt to GDP ratio, memiliki sovereign credit positive, investment grade oultook stabil bahkan kadang masih positif, average debt among the lowest. Namun fiskal space juga tidak tak terbatas, masih ada keterbatasan dari sisi penerimaan perpajakan," jelas dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5794 seconds (0.1#10.140)