Seperti Apa Kinerja Pasar Modal Indonesia Sepanjang 2024?

Senin, 30 Desember 2024 - 13:18 WIB
loading...
Seperti Apa Kinerja...
BEI melaporkan kinerja pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2024. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pasar modal Indonesia menunjukkan kinerja solid sepanjang tahun 2024. Pasar modal domestik dinilai stabil dan berhasil melewati momentum yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian seperti pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pilkada serentak.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dinamis sepanjang tahun ini, di mana IHSG tercatat melemah per 27 Desember 2024, secara year to date (ytd), indeks melemah 3,25 persen ke level 7.036.

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK), I. B. Aditya Jayaantara mengatakan, sepanjang tahun 2024 ini, indeks bergerak cukup dinamis, meski dalam tren pelemahan, namun IHSG juga sempat menyentuh level tertingginya di tahun ini, yakni pada 19 September lalu, IHSG menyentuh rekor all time high (ath) di level 7.905.

"Kinerja pasar modal domestik dalam perjalanan satu tahun terakhir ini menunjukkan resiliensi yang cukup tinggi di tengah tantangan global yang juga dinamis,” kata Aditya dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2024, di Gedung BEI pada Senin (30/12/2024).



Sementara, nilai kapitalisasi pasar atau market cap hingga 27 Desember 2024 tercatat sebesar Rp12.264 triliun, naik 5,05 persen dibandingkan pada 29 Desember 2023 lalu yang sebesar Rp11.674 triliun.

Di sisi pasar surat utang, indeks pasar obligasi atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) per 27 Desember 2024 ditutup di level 392,36, tumbuh 4,74 persen dari 29 Desember 2023 lalu yang berada di level 374,61.

Adapun, penghimpunan dana di pasar modal hingga 27 Desember tercatat sebesar Rp251,04 triliun dari 187 penawaran umum dengan 35 di antaranya merupakan emiten baru. Secara rinci, sebanyak 34 merupakan emiten saham dan 1 lainnya merupakan emiten Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS).

"Itu menjadi bukti nyata kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia terus menguat," imbuh Aditya.



Jumlah investor pasar modal Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan. Per 24 Desember 2024, jumlah Single Investor Identification (SID) tumbuh 21,77 persen menjadi 14.817.376 SID, dari sebelumnya sebanyak 12.168.061 SID pada 2023 lalu. Aditya menyebut, pertumbuhan jumlah investor merupakan hasil dari keberhasilan inklusi keuangan yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.

Sementara itu, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 lalu sampai dengan 27 Desember 2024, tercatat transaksi sebanyak 908.018 ton CO2 ekuivalen pada bursa karbon dengan total nilai transaksi sebesar Rp50,64 miliar.

Saat ini baru terdapat tiga SPE-GRK terdaftar di bursa karbon yaitu dari Proyek Lahendong Unit 5 & Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), Pembangunan Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul.

"Ini menunjukkan bahwa cukup positif respons terhadap inisiatif dan berupaya mendukung transisi menuju rendah karbon," tutur Aditya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1136 seconds (0.1#10.140)