Kaji Efek Wabah Corona ke Ekonomi, Kasus SARS Jadi Acuan Menkeu

Rabu, 29 Januari 2020 - 19:45 WIB
Kaji Efek Wabah Corona ke Ekonomi, Kasus SARS Jadi Acuan Menkeu
Kaji Efek Wabah Corona ke Ekonomi, Kasus SARS Jadi Acuan Menkeu
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku pemerintah berkaca pada kasus wabah SARS dalam mencermati dan mengkaji dampak yang disebabkan oleh virus corona terhadap perekonomian.
Wabah virus Korona yang mendunia diakui menjadi sorotan bagi semua lapisan masyarakat, mulai dari lembaga pemerintahan maupun pelaku usaha, yang dikhawatirkan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian.

"Kewaspadaan tentu bagaimana pola waktu SARS terjadi. Pengaruhnya, penetrasinya ke Indonesia seperti apa," uja Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Sri Mulyani menjelaskan, pengalaman saat mewabahnya virus SARS lalu, turut mempengaruhi negara-negara yang sering berlalu lalang di kawasan virus SARS berjangkit. "Tapi sekarang kan kalau kita lihat bahwa trafic manusia terutama yang berasal dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok) itu kan ke seluruh dunia itu, itu kan sangat melebar," ucapnya.

Ketidakpastian terkait mengenai virus corona mengenai cara penularan hingga seberapa cepat pengaruh inkubasinya, kata dia, menimbulkan suasana ketidakpastian secara global.

"Ini memang akan menimbulkan suasana dimana seluruh respons indikator biasanya menjadi lebih konservatif. Mereka menjadi lebih wait and see," jelasnya.

Sementara, jika dilihat dari sisi global, China yang merupakan negara berpengaruh didunia telah kehilangan momentumnya di awal tahun akibat wabah virus ini. Momentum Tahun Baru Imlek yang dapat berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonominya bisa tidak terasa.

Pada kuartal pertama tahun ini, menurut dia, ekonomi China tidak begitu menggembirakan. Sebab, permintaan domestik negara tersebut turun dan akan berpengaruh kepada keseluruhan tahun.

"Tergantung pada respons mereka di kuartal selanjutnya. Untuk region Asia saya rasa kita masih melihat dalam bentuk yang sporadis," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6227 seconds (0.1#10.140)