RI Jangan Hanya Jadi Pasar, Lima Teknologi Utama Topang Industri 4.0

Jum'at, 31 Januari 2020 - 03:15 WIB
RI Jangan Hanya Jadi Pasar, Lima Teknologi Utama Topang Industri 4.0
RI Jangan Hanya Jadi Pasar, Lima Teknologi Utama Topang Industri 4.0
A A A
JAKARTA - Belakangan ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) turut proaktif mendorong pengembangan internet of things (IoT) guna memperkuat struktur teknologi digital di Indonesia dalam upaya menuju implementasi revolusi industri 4.0. Apalagi, Indonesia bakal bertransformasi menjadi ekosistem bisnis IoT bernilai sebesar Rp444 triliun pada tahun 2022.

Peluang Indonesia menjadi ekosistem IoT dinilai sangat besar. Potensi ini bisa dilihat dari jumlah pengguna internet di Tanah Air yang lebih dari 140 juta orang. Oleh karena itu, transformasi industri 4.0 adalah salah satu kunci sukses pembangunan Indonesia pada masa mendatang.

Bahkan, implementasi industri 4.0 juga dinilai akan mendorong peningkatan investasi oleh perusahaan, terutama yang terkait dengan penggunaan teknologi terkini seperti IoT. Langkah tersebut diyakini dapat mendukung peningkatan pada produktivitas dan daya saing sektor manufaktur serta dapat menciptakan ekosistem inovasi.

Maka itu, Indonesia diharapkan tidak hanya jadi pasar dari ekonomi digital, tetapi juga memanfaatkan pengembangan ekonomi digital tersebut sehingga industrinya semakin tumbuh dan berdaya saing. Adapun lima teknologi utama yang menopang pembangunan sistem industri 4.0, yaitu IoT, artificial intelligence (AI), human–machine interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D printing.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Doddy Rahadi menerangkan, beberapa langkah strategis yang difokuskan oleh Kemenperin dalam kesiapan memasuki era industri 4.0, di antaranya adalah meluncurkan inisiatif Making Indonesia 4.0 serta memperkuat SDM industri.

Ditambah mendirikan Digital Capability Center (pusat inovasi dan pengembangan industri 4.0), serta meluncurkan INDI 4.0 untuk mengukur tingkat kesiapan industri terhadap industri 4.0. “Agenda yang juga sedang menjadi perhatian kami saat ini adalah persiapan penyelenggaraan Hannover Messe 2020, karena Indonesia sebagai official partner country,” imbuh Doddy.

Momentum baik ini untuk menunjukkan kemampuan sektor manufaktur Indonesia, khususnya dalam upaya transformasi menuju era Industri 4.0. Tema national pavilion di HM 2020 adalah “The Journey of Making Indonesia 4.0”.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4097 seconds (0.1#10.140)