Capai 16,11 Juta, Kunjungan Turis Asing 2019 Naik Tipis 1,88%

Senin, 03 Februari 2020 - 13:21 WIB
Capai 16,11 Juta, Kunjungan Turis Asing 2019 Naik Tipis 1,88%
Capai 16,11 Juta, Kunjungan Turis Asing 2019 Naik Tipis 1,88%
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan turis asing alias wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sepanjang tahun 2019 mencapai 16,11 juta kunjungan atau naik tipis 1,88% dibandingkan tahun 2018 yang berjumlah 15,81 juta kunjungan.

Capaian 16,11 juta wisman tersebut agak meleset dari perkiraan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebesar 16,3 juta wisman di 2019. Sebagai catatan, semula target kunjungan wisman yang ditetapkan presiden Joko Widodo pada awal pemerintahannya di 2014 lalu adalah 20 juta wisman pada 2019. Dengan terjadinya serangkaian bencana alam dan kejadian lainnya, target tersebut lantas direvisi menjadi 18 juta wisman.

Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Gedung BPS hari ini, Senin (3/2/2020) menjelaskan, jumlah kunjungan wisman 2019 tersebut terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 9,83 juta kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 4,16 juta kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 2,11 juta kunjungan.

Untuk pintu masuk udara, kedatangan wisman terbanyak terjadi di bandara Ngurah Rai, Bali, sebanyak 6,2 juta wisman, disusul bandara Soekarno Hatta, Banten, sebanyak 2,4 juta wisman.

Selama tahun 2019, wisman yang datang dari wilayah Amerika memiliki persentase kenaikan paling tinggi, yaitu sebesar 14,16% dibanding tahun 2018, dengan jumlah kunjungan mencapai 648,9 ribu wisman. Sedangkan wisman dari wilayah Asia selain ASEAN persentase penurunannya paling besar yaitu 10,30%, dengan jumlah kunjungan sebanyak 5,2 juta wisman.

Sementara menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama 2019 paling banyak berasal dari wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 2,98 juta kunjungan (18,51%), diikuti China 2,07 juta kunjungan (12,86%), Singapura 1,93 juta kunjungan (12,01%), Australia 1,39 juta kunjungan (8,61%), dan Timor Leste 1,18 ribu kunjungan (7,32%).

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio sudah memprediksi bahwa kunjungan wisman 2019 hanya akan mencapai kisaran 16,3 juta kunjungan. Tidak tercapainya target kunjungan wisman 2019, menurut Wishnutama, disebabkan adanya sejumlah kejadian yang agak menghambat pertumbuhan jumlah wisatawan.

"Berbagai kejadian bencana di Indonesia sangat mempengaruhi keputusan wisman untuk melakukan perjalanan ke Indonesia. Walaupun kejadian (bencana) ini banyak tejadi di 2018 tapi dampak dari berita dan rasa takutnya masih terjadi di 2019," tuturnya saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Rabu (29/1).

Dia melanjutkan, pesta demokrasi Pemilu 2019 dan serangkaian aksi demo juga sangat mempengaruhi keputusan wisman untuk mengunjungi Indonesia.

"Selain itu perang dagang China-AS memperlambat perekonomian. Ada juga polemik zero dollar di beberapa daerah, pengurangan beberapa frekuensi penerbangan, pembatalan charter flight, dan slow booking di kuartal I," jelasnya.

Wishnutama menambahkan, hal lain yang juga krusial dan perlu mendapat perhatian ke depannya adalah status travel advice ke Indonesia yang dilakukan oleh sejumlah negara.

Sementara itu untuk tahun 2020, Kemenparekraf memasang target kunjungan wisman di angka 17,3 juta wisman dengan nilai devisa pariwisata diproyeksikan mencapai USD21 miliar.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6102 seconds (0.1#10.140)