Airlangga Akan Siapkan Skenario Peningkatan Ekonomi 2020

Jum'at, 07 Februari 2020 - 10:41 WIB
Airlangga Akan Siapkan Skenario Peningkatan Ekonomi 2020
Airlangga Akan Siapkan Skenario Peningkatan Ekonomi 2020
A A A
JAKARTA - Ketidakpastian global seperti perang dagang membuat perekonomian beberapa negara tertekan di tahun 2019 kemarin, termasuk Indonesia. Perekonomian nasional melambat menjadi 5,02%. Tantangan di 2020 tidak kalah hebat, yaitu wabah virus corona yang mengancam perlambatan ekonomi dunia.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah akan membuat skenario untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di 2020, dalam menghadapi tantangan global terutama dampak ekonomi akibat virus corona.

"Kita sedang mengkaji masalah virus corona ini terhadap dampak ekonomi. Tapi belum bisa memberi tahu seberapa besar dampaknya, karena masih terlalu dini. Tentunya kita akan membuat skenario-skenario baru untuk meningkatkan ekonomi, ujar Airlangga di Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Dia menerangkan skenario yang dibuat adalah bagaimana mengantisipasi penurunan wisatawan akibat dampak virus corona. Salah satunya dengan meningkatkan wisawatan dalam negeri.

"Nah itu salah satunya. Kita akan tingkatkan wisatawan domestik di Bali, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, dan lain-lain. Kita buatkan program pemerintah. Salah satunya evaluasi tiket pesawat, apakah diturunkan atau disubsidi, sehingga bisa mendorong peningkatan wisatawan domestik," jelasnya.

Sementara itu, ekonomi Indef Tauhid Ahmad, mengatakan target pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah di 2020 sebesar 5,3% tidak realistis. Sebab, banyak tantangan yang harus dihadapi dari imbas gejolak perlambatan global sejak tahun lalu dan akan berlanjut hingga tahun ini.

Salah satunya adalah perlambatan perekonomian negara maju seperti Amerika Serikat dan China yang akan berpengaruh pada negara berkembang, termasuk Indonesia. Apalagi, saat ini China tengah dilanda wabah virus corona yang juga telah menyebar ke beberapa negara.

"Proyeksi 5,3% enggak realistis, karena 2020 sangat tertekan. Karena masalah ekonomi China bukan karena performa, tapi juga masalah corona," jelasnya. Jadi, kata dia, pemerintah harus punya strategi tepat dalam meningkatkan ekonomi.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1837 seconds (0.1#10.140)