Neraca Dagang Defisit USD0,86 Miliar, BI: Permintaan Domestik Tetap Baik

Senin, 17 Februari 2020 - 23:13 WIB
Neraca Dagang Defisit USD0,86 Miliar, BI: Permintaan Domestik Tetap Baik
Neraca Dagang Defisit USD0,86 Miliar, BI: Permintaan Domestik Tetap Baik
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia menilai neraca perdagangan Indonesia bulan Januari 2020 yang mengalami defisit USD0,86 miliar, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya USD0,06 miliar, menunjukkan bahwa permintaan domestik tetap baik.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Onny Widjarnako, menerangkan perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas akibat kenaikan impor barang konsumsi dan barang modal untuk kegiatan produktif, di tengah kinerja ekspor nonmigas yang belum kuat sejalan dengan kondisi global yang belum kuat.

"Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat didorong oleh menurunnya ekspor migas, meskipun impor migas juga telah lebih rendah dari bulan sebelumnya," kata Onny di Jakarta, Senin (17/2/2020).

Bank Indonesia memandang neraca perdagangan Januari 2020 mengindikasikan permintaan domestik yang tetap baik. Peningkatan impor barang konsumsi menggambarkan daya beli yang tetap terjaga, sementara peningkatan impor barang modal mencerminkan keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap positif.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan," katanya.

Neraca perdagangan nonmigas pada Januari 2020 tercatat surplus USD0,32 miliar, menurun dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD0,94 miliar. Perkembangan tersebut satu sisi dipengaruhi oleh kenaikan impor nonmigas yakni impor barang konsumsi dan barang modal seperti kendaraan dan bagiannya.

Di sisi lain, kinerja ekspor nonmigas belum kuat, terutama akibat menurunnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati serta komoditas bijih, kerak, dan abu logam yang menurun, sedangkan ekspor komoditas logam mulia, perhiasan/permata serta besi dan baja meningkat sejalan dengan permintaan global yang masih kuat.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas pada Januari 2020 meningkat menjadi sebesar USD1,18 miliar dari defisit USD1,00 miliar pada bulan sebelumnya. Peningkatan defisit tersebut terutama akibat kinerja ekspor migas yang menurun sejalan dengan menurunnya ekspor minyak mentah dan gas, meskipun impor migas juga menurun baik dalam bentuk hasil minyak dan gas.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7232 seconds (0.1#10.140)