Negara G20 Siap Longgarkan Kebijakan Moneter Lawan Virus Corona

Senin, 24 Februari 2020 - 17:57 WIB
Negara G20 Siap Longgarkan Kebijakan Moneter Lawan Virus Corona
Negara G20 Siap Longgarkan Kebijakan Moneter Lawan Virus Corona
A A A
RIYADH - Menteri Keuangan dari 20 ekonomi teratas dunia menegaskan, bakal terus memantau dampak dari wabah virus Corona terhadap pertumbuhan ekonomi global dan bertindak jika diperlukan. Bahkan mereka mengatakan siap bila perlu harus melonggarkan kebijakan moneter dan mengurangi ketegangan perdagangan untuk dapat mendongkrak ekonomi di 2020 dan 2021.

Sebelumnya Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20 mendapatkan, pemaparan buruk dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang meramalkan epidemi wabah virus Corona berpotensi menggerus pertumbuhan global hingga 0,1%. "Kami akan meningkatkan pemantauan risiko global, termasuk wabah COVID-19 baru-baru ini. Kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengatasi risiko ini," pernyataan singkat dari para Menkeu G20.

Pertumbuhan global diperkirakan akan tertekan di 2020 dan 2021, dimana pemulihan baru bisa terjadi apabila didukung oleh kelanjutan kondisi keuangan yang akomodatif dan beberapa tanda meredanya ketegangan perdagangan.

Sementara Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan, para bankir akan melihat beberapa pilihan untuk menanggapi epidemi jika diperlukan, sementara Gubernur Bank of Jepang Haruhiko Kuroda mengungkapkan siap meringankan kebijakan jika diperlukan. China yang diwakili oleh Duta besarnya untuk Arab Saudi dalam pertemuan G20 di tengah krisis wabah virus Corona yang menghantam negaranya.

Televisi negara China mengutip pernyataan Presiden Xi Jinping pada akhir pekan kemarin, mengatakan Beijing akan melakukan penyesuaian kebijakan untuk membantu memberikan dukungan pada perekonomian yang terhantam wabah virus Covid-19. "Merebaknya wabah virus corona akan pasti memiliki dampak yang relatif besar pada perekonomian dan masyarakat," kata Xi, meski ia menambahkan efeknya hanya jangka pendek dan terkendali.

Seperti dilansir Reuters, Menteri Keuangan Saudi Mohammed al-Jadaan mengatakan kepada konferensi pers pada pertemuan tersebut: "Kami telah mendiskusikan penyebaran virus corona di China dan negara lain, dimana semua negara G20 sepakat untuk turut campur dengan kebijakan yang diperlukan."

Epidemi wabah Virus yang berasal dari Wuhan, China telah menyebar ke hampir 30 negara dan wilayah lain. Bahkan Korea Selatan menetapkan status siaga satu, namun Uni Eropa melihatnya "tidak perlu panik" atas wabah yang mulai muncul di Italia.

"Dalam skenario kami saat ini, ekonomi China akan kembali normal di kuartal kedua. Akibatnya, atau dampak pada perekonomian dunia akan relatif kecil dan berumur pendek," ujar Managing Director IMF Kristalina Georgieva.

"Tapi kita juga melihat skenario yang lebih mengerikan di mana penyebaran virus terus terjadi dalam waktu yang lebih lama dan meluas secara global, hingga konsekuensinya pertumbuhan yang bisa berlarut-larut," tambahnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3460 seconds (0.1#10.140)