Menkop dan UKM Teten Dorong Konglomerasi Koperasi Pondok Pesantren

Selasa, 25 Februari 2020 - 06:12 WIB
Menkop dan UKM Teten Dorong Konglomerasi Koperasi Pondok Pesantren
Menkop dan UKM Teten Dorong Konglomerasi Koperasi Pondok Pesantren
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT UGT (Usaha Gabungan Terpadu) Sidogiri bisa menjadi holding usaha bagi koperasi pondok pesantren (Kopontren) lainnya, agar bisa berkembang lebih cepat lagi. Lanjutnya menerangkan, peta persaingan di luar khususnya dengan usaha besar, sudah sangat ketat.

"Harus ada dan terbentuk konglomerasi Kopontren di Indonesia. Saya rasa, BMT Sidogiri sudah siap dari sisi pengalaman, kemampuan manajerial, hingga modernisasi untuk naik kelas menjadi sebuah holding usaha bagi Kopotren lainnya," tegas Menkop dan UKM di Jakarta.

Tercatat, per Desember 2019, BMT Sidogiri mampu membukukan aset sebesar Rp2,2 triliun dengan jumlah anggota lebih dari 800 ribu orang, tersebar di 10 provinsi dengan 221 cabang pembantu. Bahkan, BMT Sidogiri sudah menggunakan teknologi dalam melayani seluruh anggota.

Dengan menjadi holding usaha, BMT Sidogiri diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan koperasi menjadi satu kekuatan ekonomi yang besar. "Itu harus segera dilakukan. Kalau tidak, koperasi sebagai satu kekuatan ekonomi rakyat tidak akan pernah menjadi besar," kata Menkop dan UKM.

Menurut Teten, selama ini ada potensi kekuatan ekonomi rakyat besar, tapi tidak ada kemampuan engineering mengeskalasi diri. "Hal seperti ini perlu kita desain secara matang. Kita akan diskusikan lagi lebih dalam dengan kalangan Kopontren di seluruh Indonesia," paparnya.

Untuk mewujudkan itu, Teten meminta ada keinginan bersama dari kalangan Kopontren, kemudian memperkuat kelembagaannya. "Kelembagaannya harus kita perkuat untuk mengurus ekonomi umat, agar tidak jatuh lagi ke tangan rentenir," kata Teten.

Bagi Teten, potensi umat itu sangat besar. Namun, belum semua kelembagaan koperasi mampu menjangkau itu secara menyeluruh. Padahal, yang dibutuhkan umat itu hanyalah pembiayaan yang mudah dan murah.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5562 seconds (0.1#10.140)