Gara-Gara Corona, Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Mundur

Selasa, 25 Februari 2020 - 13:44 WIB
Gara-Gara Corona, Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Mundur
Gara-Gara Corona, Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Mundur
A A A
JAKARTA - Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung terkendala akibat wabah virus corona (Covid-19). Menurutnya, wabah korona berpotensi membuat mundurnya jadwal operasional kereta cepat dari target di 2021.

"Kita memang super hati-hati melihat ini. Jadi kita tidak mau berkomentar mengenai hal itu, tapi bisa saja terjadi tertunda (beroperasi di 2021) kalau nanti berkepanjangan ini corona," ujar Luhut kantornya, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Menurutnya, hambatan yang membuat proyek kereta cepat terganggu adalah banyaknya tenaga kerja asal China yang tertahan di negaranya. Para pekerja yang berada di level manajer hingga konsultan itu, sempat kembali ke negara asalnya untuk memperingati Imlek,

Kmeudian, pemerintah Indonesia melakukan pelarangan penerbangan dari dan ke China, sebagai upaya menekan penyebaran korona yang berasal dari negara tersebut. "Kalau tenaga-tenaga intinya enggak ada, kerjanya pakai apa? Kemarin kan mereka cuti Imlek, jadi enggak sempat kembali, masih nangkring di Beijing (China)," katanya.

Selain masalah pekerja, bahan baku juga mengalami kendala. Lantaran, sebagian material pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung berasal dari China.

Kegiatan ekonomi negara itu sebagian besar juga terhenti, seperti pabrik-pabrik yang masih tutup akibat wabah korona. "Termasuk juga sebagian dari bahan baku ada masalah," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mentebutkan, sekitar 300 pekerja asal China yang terlibat dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tertahan di negaranya.

Disisi lain, pasokan material pembangunan kereta cepat yang sebagian berasal dari China juga terganggu. Menurutnya, bahan material yang berasal dari China tak lebih dari 50% untuk kebutuhan proyek, diantaranya bahan material waterproofing, pipa, dan material teknis lainnya.

Meski demikian, KCIC akan tetap mendorong kontraktor untuk melakukan pembangunan kontruksi di tengah kondisi saat ini. Pihaknya pun telah meminta kontraktor untuk membuat rancangan yang sesuai terkait kebutuhan pekerja hingga material yang banyak berasal dari China.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1099 seconds (0.1#10.140)