Campur Bahan Bakar PLTU Batubara dengan EBT, PJB Manfaatkan Cangkang Sawit

Rabu, 26 Februari 2020 - 20:56 WIB
Campur Bahan Bakar PLTU Batubara dengan EBT, PJB Manfaatkan Cangkang Sawit
Campur Bahan Bakar PLTU Batubara dengan EBT, PJB Manfaatkan Cangkang Sawit
A A A
JAKARTA - PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) berhasil melakukan inovasi dengan mencampur batu bara dengan energi berbasis energi baru terbarukan (EBT) pada sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) miliknya. Metode cofiring tersebut memanfaatkan biomassa dan cangkang sawit sebagai campuran batu bara.

“Skema ini telah banyak diterapkan di sejumlah negara maju, seperti di Inggris. Saat ini kami baru menerapkan sebesar 5% nanti kita targetkan sampai 30% dan ke depan sampai bisa menggantikan batubara,” ujar Presiden Direktur PJB Iwan Agung Firstantara, di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Menurutnya pencampuran biomassa berupa wood pellet dan cangkang sawit tersebut telah diterapkan di 5 PLTU. Adapun kelima PLTU tersebut diantaranya PLTU Ketapang, PLTU Tenayan, PLTU Paiton 1 dan 2, PLTU Indramayu dan PLTU Rembang.

Untuk hasil uji cofiring telah memenuhi empat aspek di antaranya aspek teknis, aspek operasi, aspek lingkungan dan aspek komersil. Adapun kelebihannya peralatan boilernya lebih bagus sehingga yidak terjadi gumpalan batubara dan residu sehingga memperpanjang umur pembangkit.

“Selain itu juga tamah lingkungan karena debu limbah yang dibasilan bukan B3 dan tidak adanya risiko terbakar sendiri yang menyebabkan berkurangnya bahan bakar,” kata dia.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu mengapresiasi, langkah anak usaha PLN tersebut dalam menerapkan cofiring. Hal ini dibuktikan dengan uji coba yang mencapai 5% bahan bakar biomassa di PLTU Paiton 1 yang berkapasistas 2x400 MW.

Jisman dengan tegas juga menyampaikan, bahwa pemerintah melalui Ditjen Ketenagalistrikan sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukanPJB dalam ujicoba ini dan berharap program ini dapat diimplementasikan kepada seluruh PLTU yang ada di seluruh Indonesia.

“Dengan implementasi program ini akan dengan sekaligus menasbihkan bahwa PT PJB adalah perusahaan dengan inovasi yang tiada henti. Dan ini membuat PJB dinobatkan sebagai perusahaan listrik se-nusantara yang paling maju dalam penerapan cofiring,” ujar Jisman.

Sebagai informasi, saat ini Indonesia memiliki target bauran energi nasional pada EBT sebesar 23% pada tahun 2025. Hingga tahun 2020 pemerintah baru mencapai 1,9 % total target.

Potensi yang dimiliki Indonesia sangat besar dengan nilai geografisnya yang terletak di jalur khatulistiwa yang mendukung melimpahnya biomassa. Pemanfaatan biomassa ini dapat diintegrasikan sebagai bahan dasar untuk mendongkrak target bauran energi nasional melalui cofiring yang dilakukan PJB.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4338 seconds (0.1#10.140)