Indonesia Ekspor Perdana Fiberglass ke AS Senilai USD20 Juta

Kamis, 27 Februari 2020 - 10:06 WIB
Indonesia Ekspor Perdana Fiberglass ke AS Senilai USD20 Juta
Indonesia Ekspor Perdana Fiberglass ke AS Senilai USD20 Juta
A A A
TANGERANG - Indonesia melakukan ekspor perdana 900 pipa komposit serat kaca (fiberglass)sebanyak ke San Francisco, Amerika Serikat (AS) senilai USD20 juta. Pipa yang ditanam memiliki ketahanan hingga 100 tahun, melebihi penggunaan pipa berbahan baja.

Presiden Director PT Future Pipe Industries (FPI), Imad Makhzoumi, mengatakan AS memesan pipa fiberglass berdiameter 3,4 meter dengan panjang total 5,3 km. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan hingga 900 buah fiberglass untuk infrastruktur pembangunan transmisi pembuangan di Silicon Valey, AS.

PT FPI merupakan perusahaan fiberglass multinasional yang merupakan bagian jejaring di 14 negara per sister companies. Namun ekspor 900 item fiberglass ke Silicon Valley, dipesan langsung buyer.

"Industri sejenis di Amerika Serikat tidak mampu memproduksi pipa fiberglass dengan diameter sebesar yang dibuat pabrikan Indonesia," ujar Imad kepada wartawan sebelum acara pelepasan pengiriman fiberglass ke AS di Balaraja, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020).

Acara ekspor perdana fiberglass ke AS ini dihadiri Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dan Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad serta Dirjen Perindustrian IKFT Muhammad Khayam. "Volume ekspor ini yang terbesar di Indonesia serta dibuat tim ahli dalam negeri, mulai dari proses desain, perencanaan hingga produksi akhir," kata dia.

Imad meyakini kegiatan ekspor ini memiliki multiplier effect, tidak hanya dari value position yang ditawarkan. Namun juga penambahan devisa negara baik dari nilai ekspor maupun pajak cukai serta pemberdayaan tenaga lokal dalam negeri.

Menurutnya ekspor ke AS akan terus berlanjut ke depan,mengingat kebutuhan produk yang sustained seperti pipa fiberglass akan terus meningkat 10-20 tahun ke depan. Sebagai informasi saja pipa fiberglass terdiri dari komposit serat kaca.

Pipa komposit jenis ini mampu bertahan hingga 100 tahun sehingga diklaim mampu menggantikan pipa konvensional yang kerap dihadapkan pada kerusakan akibat korosi dan kebocoran. Perusahaan ini menawarkan berbagai produk dan solusi lengkap untuk proyek teknis dan aplikasi di sektor migas, kelautan, industri, dan infrastruktur.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku cukup terkejut bahwa Indonesia telah berdiri industri fiberglass yang mampu mengekspor ke AS. Hal ini berarti kapabalitas SDM nasional juga berdaya saing karena dapat menghasilkan produk sesuai spesifikasi khusus.

Selain bertambahnya devisa pada penerimaan negara, Agus Gumiwang berharap pengembangan industri manufaktur fiberglass ini juga dapat menyerap tenaga kerja sekaligus mendukung utilisasi produk atau jasa industri pendukung seperti penggunaan resin dalam negeri (misalnya industri petrokimia). "Kita juga ingin mendorong pemberdayaan dan alih teknologi kepada perusahaan lokal dalam hal instalasi dan perawatan," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6605 seconds (0.1#10.140)