Kinerja Penjualan Arwana Keramik Tak Terganggu Isu Virus Corona

Selasa, 03 Maret 2020 - 20:52 WIB
Kinerja Penjualan Arwana Keramik Tak Terganggu Isu Virus Corona
Kinerja Penjualan Arwana Keramik Tak Terganggu Isu Virus Corona
A A A
JAKARTA - Di tengah memburuknya pasar impor akibat wabah virus Corona, Arwana Keramik menargetkan pertumbuhan penjualan bisa mencapai 7% pada kuartal pertama tahun ini.

Pertumbuhan tersebut optimistis akan bisa dicapai selama pemerintah mempercepat belanja infrastruktur dan mendorong belanja infrastruktur di sektor properti.

Chief Operation Officer (COO) PT Arwana Citra Mulia, Edy Suyanto mengatakan, pihaknya optimis dampak virus Corona tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap penjualan keramik. Dia beralasan, selama ini pasar yang besar untuk keramik jenis tertentu masih ada di dalam negeri.

“Kami bahkan akan meluncurkan produk terbaru untuk high end ukuran 60x60 dan head to head dengan produk China,” ungkapnya dalam jumpa pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPST) di Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Perseroan pada 2019 membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,15 triliun atau tumbuh 9,15% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih 2019 dibukukan sebesar Rp215,54 miliar atau tumbuh 37,61% dibanding 2018. Dalam RUPST, perseroan menyetujui pembagian deviden tunai Rp22 per lembar saham atau 74,79 dari laba bersih.

Sementara itu, Chief Finance Officer (CFO) PT Arwana Citra Mulia, Rudy Sujanto mengatakan, pertumbuhan pada kuartal pertama dibarengi dengan masa dua bulan sebelum lebaran.

“Biasanya seperti tahun-tahun sebelumnya, dua bulan sebelum lebaran akan ramai penjualan dalam rangka renovasi rumah. Kami optimis bisa mencapai pertumbuhan tersebut meski di tengah isu virus Corona,” ungkapnya.

Dia menambahkan, perseroan juga tidak akan merevisi target meski ada dampak dari virus Corona. “Dampak virus Corona sampai hari ini saya rasa belum memaksa kita merevisi target penjualan, juga kami yakini tak mengganggu produksi. Hanya ada sebagian kecil bahan impor yakni dari Vietnam, dan bukan China,” pungkasnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7637 seconds (0.1#10.140)