Imbas Corona, Maskapai Asing Alihkan Perawatan Pesawat ke GMF

Jum'at, 06 Maret 2020 - 20:40 WIB
Imbas Corona, Maskapai Asing Alihkan Perawatan Pesawat ke GMF
Imbas Corona, Maskapai Asing Alihkan Perawatan Pesawat ke GMF
A A A
TANGERANG - PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia menyatakan tak terdampak virus corona Covid-19, meski kondisi penerbangan sedang sulit karena penutupan sejumlah penerbangan oleh pemerintah maupun sejumlah negara terdampak. Direktur Utama GMF Aeroasia, Tazar Marta Kurniawan mengatakan, permintaan perawatan pesawat justru berdatangan dari luar negeri.

“Sebenarnya banyak maskapai yang melaksanakan perawatan ke China. Karena Covid 19, mereka mengalihkan perawatannya. GMF menjadi alternatif yang memungkinkan untuk perawatan pesawat,” ujarnya pada sosialisasi penanganan penyemprotan pesawat disinfectan Corona di Hanggar GMF, Cengkareng, Tangerang, Jumat (6/3/2020).

Sejumlah perawatan yang potensial digarap diantaranya dari lini bisnis Airframe Maintenance. “Sebagai imbas positif dibalik wabah virus Covid-19 kita ada permintaan dari beberapa airlines di luar negeri,” ungkapnya.

Terhitung sejak Januari 2020, GMF telah melakukan proses desinfeksi untuk 19 pesawat Garuda Indonesia dan 13 pesawat Citilink Indonesia. Perlakuan yang sama juga diterapkan pada pesawat-pesawat yang datang dari negara-negara terdampak dan hendak melakukan perawatan airframe maintenance di GMF.

Total pesawat dari airlines non afiliasi berjumlah 18 pesawat yang berasal dari delapan negara berbeda. “Kami paham resiko tertular pada saat proses desinfeksi sangatlah tinggi. Untuk itu pengawasan akan kesehatan dan keselamatan personel menjadi hal yang kami perhatikan pada kesempatan pertama," tambah Tazar.

Adapun penanganan disinfectan pada perawatan pesawat, petugas diwajibkan menggunakan alat perlindungan diri sesuai standar selama mengerjakan pekerjaan desinfeksi yakni seminimal-minimalnya adalah sarung tangan dan masker sekali pakai untuk metode pencegahan dan perlu ditambahkan baju khusus untuk kasus dimana telah terjadi infeksi dalam pesawat.

Proses desinfeksi pun menggunakan cairan desinfektan yang telah direkomendasikan untuk penerbangan yaitu Appled 3471 dan Isoprophyl dengan kadar alkohol 70%.

Hingga bulan kedua di tahun 2020, GMF telah mengantongi order untuk 35 proyek Aircraft Redelivery dimana angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2019. Pangsa pasar non afiliasi, terutama dari customer internasional kini menjadi target GMF selanjutnya.

“Kapabilitas kami telah tersertifikasi di level internasional dengan dikantonginya authority approval dari FAA, EASA, dan juga CASA. Kini saatnya dominasi di pasar internasional kita mantapkan dengan misi tambahan yaitu membawa nama baik Indonesia semakin kuat di pasar regional di tengah kondisi ekonomi global saat ini,” pungkas Tazar.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5242 seconds (0.1#10.140)