Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Waspadai Dampak Ekonomi Akibat Corona

Sabtu, 07 Maret 2020 - 08:14 WIB
Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Waspadai Dampak Ekonomi Akibat Corona
Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Waspadai Dampak Ekonomi Akibat Corona
A A A
JAKARTA - Adanya empat kasus corona yang positif terjadi di Indonesia. Selain menjadi persoalan kesehatan, juga dikhawatirkan menimbulkan dampak serius di sektor perekonomian.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Jazilul Fawaid, mengatakan potensi mengarah pada krisis ekonomi akibat virus corona harus menjadi perhatian negara. Sebab, selain akibat perang dagang, serangan virus juga mengakibatkan tekanan hebat bagi perekonomian dunia saat ini akibat sentimen pasar. Bahkan, pasar saham dan pasar keuangan global tengah limbung terhantam sentimen tersebut.

"Indonesia tentu ikut kena imbasnya. Jika melihat pergerakan IHSG dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dalam beberapa pekan terakhir, sangat membuat khawatir. Pemerintah siap atau tidak menghadapi perlambatan ekonomi, penurunan ekonomi akibat dampak krisis virus tersebut?" tanya Jazilul dalam Diskusi Empat Pilar MPR bertema "Penerapan Empat Pilar Kebangsaan Dalam Situasi Krisis" di Media Center MPR/DPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Jazilul mengatakan, dalam menghadapi potensi krisis tersebut, sangat diperlukan kesatuan dan persatuan seluruh elemen bangsa dengan mengedepankan karakter bangsa Indonesia yang luhur. "Sekali lagi, persatuan, gotong royong, saling menguatkan itu kuncinya," tegasnya.

Diakuinya, merebaknya wabah virus corona menimbulkan keresahan di seluruh dunia. Kendati begitu, dirinya meminta agar masyarakat tidak terlalu panik namun tetap waspada. Adanya kepanikan yang terjadi di tengah masyarakat, menurut politikus PKB ini, akibat penanganan yang sebagiannya terkesan berlebihan serta pernyataan-pernyataan beberapa pihak yang juga terkesan berlebihan. "Namun, alhamdulillah sekarang mulai mereda dengan semakin membaiknya informasi kepada masyarakat," tambahnya.

Para pemangku kepentingan, lanjut Jazilul, harus memberikan pernyataan-pernyataan dan imbauan-imbauan yang bijak dan menenangkan masyarakat. Sehingga akan muncul kepercayaan kepada pemerintah dalam menyelesaikan krisis. "Jika tidak maka muncul ketidakpercayaan kepada pemerintah sehingga penyelesaian krisis menjadi lebih sulit," tuturnya.

Sependapat dengan Jazilul Fawaid, Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR, Syaifullah Tamliha, mengatakan yang sangat perlu diwaspadai seluruh elemen bangsa Indonesia dari krisis corona adalah dampak ekonomi bahkan mungkin dampak politik.

Di Indonesia sejak krisis corona muncul sampai saat ini, yang paling kena dampak memang secara ekonomi. Ini terjadi akibat penurunan ekonomi China. "Agak banyak juga karena jika pertumbuhan ekonomi China turun 1% saja maka berimbas pada penurunan laju ekonomi Indonesia sebesar 0,3%. Ini yang harus diwaspadai. Apalagi jika krisis corona ini masih panjang," katanya.

Syaifullah setuju dengan Jazilul bahwa hal tersebut mesti diperhatikan dengan sungguh-sungguh agar dampak perekonomian akibat corona tidak menyusahkan rakyat Indonesia.

Pengamat komunikasi politik Universitas Gadjah Mada, Nyarwi Ahmad, menegaskan bahwa menghadapi krisis seperti virus Corona, pemerintah mesti meningkatkan komunikasi publik denagan baik, lugas, jelas dan mencerahkan serta menentramkan rakyat Indonesia. Sebab, di banyak negara dalam menghadapi permasalahan terkait masyarakat adalah komunikasi publik yang baik.

"Jangan sampai mencampurkannya dengan komunikasi politik, itu akan bias. Komunikasi publik yang baik sangat dibutuhkan. Sebab sebagai elite dalam sebuah bangsa punya tanggung jawab moral kepada rakyatnya dan kemampuan komunikasi menjadi penting disitu, bukan hanya secara personal tapi juga secara organisasi. Dalam kasus corona, saya melihat kurang maksimal sehingga sempat terjadi kepanikan luar biasa," katanya.

Nyarwi mengatakan, pemerintah harus melakukan komunikasi publik yang bagus sehingga rakyat menjadi adem, dan tidak panik berlebihan serta bangsa ini terhindar dari dampak lainnya dari kriris corona ini yakni terhindar dari krisis ketidakpercayaan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4394 seconds (0.1#10.140)