Terimbas Corona, ICP Februari Turun 13,41% ke USD56,61 per Barel

Sabtu, 07 Maret 2020 - 10:55 WIB
Terimbas Corona, ICP Februari Turun 13,41% ke USD56,61 per Barel
Terimbas Corona, ICP Februari Turun 13,41% ke USD56,61 per Barel
A A A
JAKARTA - Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pada bulan Februari 2020 berada di harga USD56,61 per barel, turun USD8,77 per barel atau merosot 13,41% jika dibandingkan harga ICP pada Januari 2020 yang mencapai USD65,38 per barel.

Turunnya ICP dipengaruhi penurunan permintaan minyak mentah global yang menyebabkan turunnya harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional, seperti Dated Brent yang turun sebesar USD8,06 per barel dari USD63,50 per barel menjadi USD 55,44 per barel.

Kemudian, WTI (Nymex) yang turun sebesar USD6,99 per barel dari USD57,53 per barel menjadi USD50,54 per barel. Lalu, Brent (ICE) turun sebesar USD8,19 per barel dari USD63,67 per barel menjadi USD55,48 per barel. Penurunan harga Basket OPEC sebesar USD9,33 per barel dari USD65,10 per barel menjadi USD55,77 per barel juga turut memengaruhi ICP.

"Penyebaran virus Covid-19 atau virus corona di berbagai negara di dunia mengakibatkan kekhawatiran atas kondisi ekonomi global dan penurunan permintaan minyak mentah," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Agung Pribadi seperti dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Sabtu (7/3/2020).

Untuk kawasan Asia Pasifik, jelas dia, penyebaran virus Covid-19 mengakibatkan tidak beroperasinya transportasi umum dan rendahnya aktivitas ekonomi di negara tersebut sehingga permintaan minyak mentah menjadi rendah. Selain itu, penurunan harga juga dipengaruhi dari melambatnya pertumbuhan ekonomi India.

Selain penyebaran virus corona, lanjut Agung, penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Februari 2020 juga disebabkan oleh sentimen negatif pasar atas ketidakpastian sikap Rusia terhadap rencana OPEC+ untuk melakukan tambahan pemotongan produksi minyak mentah sebesar 600.000 barel per hari.

International Energy Agency (IEA) dan OPEC melaporkan penurunan proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2020 sebesar 500.000 barel per hari menjadi 100,1 juta barel per hari. Sementara OPEC melaporkan proyeksi permintaan minyak mentah global di tahun 2020 turun sebesar 250.000 barel per hari menjadi 100,98 juta barel per hari.

Di bagian lain, Tim Harga Minyak Indonesia juga melaporkan bahwa IEA merilis terjadinya peningkatan stok minyak mentah AS pada bulan Februari 2020 sebesar 8,3 juta barel menjadi sebesar 443,3 juta barel dibandingkan bulan Januari 2020, yang turut mempengaruhi turunnya harga minyak dunia.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6458 seconds (0.1#10.140)