IHSG Diprediksi Kembali Terinfeksi, Cermati 6 Saham Ini

Selasa, 24 Maret 2020 - 08:14 WIB
IHSG Diprediksi Kembali Terinfeksi, Cermati 6 Saham Ini
IHSG Diprediksi Kembali Terinfeksi, Cermati 6 Saham Ini
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa ini diprediksi kembali terinfeksi alias melanjutkan tren pelemahan. Senin kemarin, IHSG ditutup kontraksi 205,43 poin atau 4,90% ke posisi 3.989,52.

Analis saham dari Reliance Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan MACD masih negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah oversold atau jenuh jual.

"IHSG terlihat pola black opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation sehingga berpeluang menuju ke area support," ulas Nafan Aji di Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:

1. BBCA
Indikator RSI telah menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga peluang pembentukkan fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend pada pergerakan harga saham akan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area 22000-22200, dengan target harga secara bertahap di level 23875, 24950, 25700 dan 28900. Support: 21000 dan 20050.

2. BEEF

Indikator RSI telah menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga peluang pembentukkan fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend pada pergerakan harga saham akan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area 186-199, dengan target harga secara bertahap di level 206, 232, 252, 266 dan 326. Support: 178 dan 158.

3. INDF
Indikator RSI telah menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga peluang pembentukkan fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend pada pergerakan harga saham akan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area level level 5225-5375, dengan target harga secara bertahap di level 5650, 5800, 5925 dan 6375. Support: 5225 dan 5100.

4. IPCC

Indikator RSI telah menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga peluang pembentukkan fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend pada pergerakan harga saham akan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area 224-234, dengan target harga secara bertahap di level 404, 530, 620 dan 1000. Support: 61.

5. ITMG

Indikator RSI telah menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga peluang pembentukkan fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend pada pergerakan harga saham akan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada 5625-6375, dengan target harga secara bertahap di level 7250, 7850, 8275 dan 10050. Support: 5625 dan 5100.

6. WIKA

Indikator RSI telah menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga peluang pembentukkan fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend pada pergerakan harga saham akan terbuka lebar. "Akumulasi beli" pada area 750-775, dengan target harga secara bertahap di level 955, 1100, 1205 dan 1635. Support: 565 dan 440.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6928 seconds (0.1#10.140)