Tak Perlu Impor Pangan, Utamakan Jaminan Pangan Domestik yang Ada

Rabu, 25 Maret 2020 - 16:45 WIB
Tak Perlu Impor Pangan, Utamakan Jaminan Pangan Domestik yang Ada
Tak Perlu Impor Pangan, Utamakan Jaminan Pangan Domestik yang Ada
A A A
JAKARTA - Wabah virus corona (Covid-19) yang semakin meluas ke seluruh negara di dunia, melahirkan berbagai persoalan. Segala kebijakan pun diterapkan oleh setiap negara untuk melawan laju pandemi Covid-19.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah menyangkut ketersediaan pangan untuk masyarakat yang harus mencukupi saat situasi pandemi Covid-19.

Akademisi sekaligus Guru Besar Ilmu Pertanian Universitas Gadjah Mada, Profesor Masyhuri, menjelaskan pemberian stimulus kepada petani lebih penting pada kondisi saat ini. Sehingga mampu memacu produksi untuk menyiapkan kebutuhan pangan saat kegentingan situasi akibat Covid-19.

"Bukannya anti impor. Tapi begini, bila memang ketersediaan pangan domestik katanya cukup (selama masa krisis pandemi Covid-19), itu dulu yang diutamakan. Jangan produk pertaniannya masih ada tapi impor," ujar Masyhuri di Jakarta, Rabu (25/3/2020).

Menurut Masyhuri, mengandalkan kemampuan pertanian dalam negeri dan dukungan stimulus kepada petani dapat dijadikan salah satu topangan pertahanan Indonesia dalam kondisi krisis.

"Kita bisa juga menciptakan substitusi impor asal pembangunan pertanian di desa diperkuat. Konsisten membangun pertanian bakal memperkuat ekonomi nasional," kata Masyhuri.

Masyhuri menuturkan, dengan jaminan ketersediaan pangan cukup baik dari pemerintah Indonesia, saat krisis wabah virus Covid-19 bakal membawa kemandirian dari ketergantungan impor dari negara lain.

Sementara itu, untuk memastikan stabilitas stok serta harga pangan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggandeng para pelaku produsen dan pemasok pada Jumat pekan lalu.

Syahrul Yasin Limpo bersama produsen dan pemasok melakukan kesepakatan pemenuhan 11 komoditas pangan pokok yakni, beras, jagung, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6171 seconds (0.1#10.140)