Indeks Diramal Bakal Mengepal, Keker Saham-Saham di Bawah Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pada kedua pekan ini diprediksi bakal berada pada sentimen positif. Sebelumnya, IHSG ditutup anjlok 9,65 poin atau 0,18% ke posisi 5.230,19.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator MACD, indeks telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, dari indikator Stochastic dan RSI, IHSG berada di area netral. ( Baca juga:Napas Dunia Usaha Lega, Diskon dan Penundaan Iuran BPJamsostek Disetujui )
"Meskipun demikian, terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan Aji di Jakarta, Selasa (8/9/2020). ( Baca juga:Pidana dan Denda Rp100 Juta Diusulkan bagi Paslon Pelanggar Protokol Covid-19 )
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor antara lain sebagai berikut.
1. ASRI
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 118-120, dengan target harga secara bertahap di level 124, 144, 164 dan 182. Support: 113 dan 103.
2. BBCA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 30.000-30.500, dengan target harga secara bertahap di level 32.175, 33.200, 34.050 dan 37.600. Support: 30.500 dan 28.975.
3. BSDE
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 20, MA 60 maupun MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 730-750, dengan target harga secara bertahap di level 790, 850, 915, 1.080 dan 1.245. Support: 710.
4. CTRA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 715-725, dengan target harga secara bertahap di level 745, 760, 840, dan 870. Support: 695 dan 650.
5. MNCN
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 835-860, dengan target harga secara bertahap di 885, 1.000, 1.120 dan 1.235. Support: 820.
6.TKIM
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 6.450-6.600, dengan target harga secara bertahap di level 6.725, 7.025 dan 7.425. Support: 6.300 dan 6.025.
7.TOTL
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola dragonfly doji candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 284-292, dengan target harga secara bertahap di level 302, 312, 326, 360 dan 394. Support: 284 dan 276.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator MACD, indeks telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, dari indikator Stochastic dan RSI, IHSG berada di area netral. ( Baca juga:Napas Dunia Usaha Lega, Diskon dan Penundaan Iuran BPJamsostek Disetujui )
"Meskipun demikian, terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan Aji di Jakarta, Selasa (8/9/2020). ( Baca juga:Pidana dan Denda Rp100 Juta Diusulkan bagi Paslon Pelanggar Protokol Covid-19 )
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor antara lain sebagai berikut.
1. ASRI
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 118-120, dengan target harga secara bertahap di level 124, 144, 164 dan 182. Support: 113 dan 103.
2. BBCA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 30.000-30.500, dengan target harga secara bertahap di level 32.175, 33.200, 34.050 dan 37.600. Support: 30.500 dan 28.975.
3. BSDE
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 20, MA 60 maupun MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 730-750, dengan target harga secara bertahap di level 790, 850, 915, 1.080 dan 1.245. Support: 710.
4. CTRA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 715-725, dengan target harga secara bertahap di level 745, 760, 840, dan 870. Support: 695 dan 650.
5. MNCN
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 835-860, dengan target harga secara bertahap di 885, 1.000, 1.120 dan 1.235. Support: 820.
6.TKIM
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 6.450-6.600, dengan target harga secara bertahap di level 6.725, 7.025 dan 7.425. Support: 6.300 dan 6.025.
7.TOTL
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola dragonfly doji candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 284-292, dengan target harga secara bertahap di level 302, 312, 326, 360 dan 394. Support: 284 dan 276.
(uka)