1,6 juta IKM Ikut Gerakan yang Digagas Pak Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian semakin gencar mendorong pelaku industri kecil menengah (IKM) untuk dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19 . Pelaku IKM perlu didukung dalam upaya peningkatan efisiensi, efektivitas, inovasi, dan kreativitas agar usaha mereka tetap berjalan.
“Dalam kondisi ini, kami amat mendukung upaya teman-teman IKM untuk mampu beradaptasi, termasuk untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, perlu terobosan dalam penjualan atau promosinya,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Rabu (16/9).
Dirjen IKMA menjelaskan, pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait telah meluncurkan berbagai program strategis guna menunjang pengembangan IKM di tengah pandemi Covid-19. Misalnya, kampanye #SemuanyaAdaDisini sebagai bagian dari Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia. ( Baca juga:Halo, Kali Ini IPO Anak Usaha Telkom Bakal Jadi Ya! )
“Total ada 1,6 juta IKM yang berpartisipasi dalam gerakan #SemuanyaAdaDisini, yaitu program untuk mendukung kampanye penggunaan produk lokal yang diluncurkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dengan tagline Bangga Buatan Indonesia,” paparnya.
Dalam kampanye tersebut, keterlibatan Ditjen IKMA adalah berupaya membangun jejaring pelaku IKM agar menjadi bagian rantai pasok dari industri skala besar. “Dengan mendekatkan pelaku IKM dan industri besar, tentunya akan memberikan peluang bagi sektor IKM kita semakin berkembang dan berkontribusi sebagai supply chain dari industri nasional maupun global,” tutur Gati.
Gati berharap, gerakan Bangga Buatan Indonesia mampu mengakomodasi kebutuhan pelaku IKM dari sisi pemasaran agar tetap dapat melakukan proses produksi dan meraih pendapatan. Guna menopang hal tersebut, Kemenperin aktif menggelar pelatihan dan pendampingan secara virtual kepada pelaku IKM karena kondisi pandemi. ( Baca juga:PM Pakistan Serukan Kebiri Kimiawi Bagi Pelaku Pemerkosaan )
Di samping itu, Kemenperin juga memanfaatkan dana dekonsentrasi untuk membangkitkan pelaku IKM yang terimbas pandemi Covid-19 agar tetap berproduksi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor. “Hal ini telah dilaksanakan melalui beberapa kegiatan di daerah yang memberi manfaat bagi IKM. Program ini diikuti sebanyak 4.264 peserta dari 158 kegiatan,” imbuhnya.
Bahkan, Ditjen IKMA juga menyediakan program potongan harga bagi pelaku IKM yang hendak membeli mesin produksi. “Bagi pelaku IKM yang ingin membeli mesin hanya perlu membayar 70% dari harganya, sementara 30%-nya akan dibayar oleh Kemenperin,” ujarnya.
Fasilitasi program restrukturisasi mesin dan peralatan tersebut merupakan nilai reimbursement atau potongan harga yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku IKM sehingga bisa meningkatkan alur kas belanja modal mereka.
“Dalam kondisi ini, kami amat mendukung upaya teman-teman IKM untuk mampu beradaptasi, termasuk untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, perlu terobosan dalam penjualan atau promosinya,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Rabu (16/9).
Dirjen IKMA menjelaskan, pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait telah meluncurkan berbagai program strategis guna menunjang pengembangan IKM di tengah pandemi Covid-19. Misalnya, kampanye #SemuanyaAdaDisini sebagai bagian dari Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia. ( Baca juga:Halo, Kali Ini IPO Anak Usaha Telkom Bakal Jadi Ya! )
“Total ada 1,6 juta IKM yang berpartisipasi dalam gerakan #SemuanyaAdaDisini, yaitu program untuk mendukung kampanye penggunaan produk lokal yang diluncurkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dengan tagline Bangga Buatan Indonesia,” paparnya.
Dalam kampanye tersebut, keterlibatan Ditjen IKMA adalah berupaya membangun jejaring pelaku IKM agar menjadi bagian rantai pasok dari industri skala besar. “Dengan mendekatkan pelaku IKM dan industri besar, tentunya akan memberikan peluang bagi sektor IKM kita semakin berkembang dan berkontribusi sebagai supply chain dari industri nasional maupun global,” tutur Gati.
Gati berharap, gerakan Bangga Buatan Indonesia mampu mengakomodasi kebutuhan pelaku IKM dari sisi pemasaran agar tetap dapat melakukan proses produksi dan meraih pendapatan. Guna menopang hal tersebut, Kemenperin aktif menggelar pelatihan dan pendampingan secara virtual kepada pelaku IKM karena kondisi pandemi. ( Baca juga:PM Pakistan Serukan Kebiri Kimiawi Bagi Pelaku Pemerkosaan )
Di samping itu, Kemenperin juga memanfaatkan dana dekonsentrasi untuk membangkitkan pelaku IKM yang terimbas pandemi Covid-19 agar tetap berproduksi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor. “Hal ini telah dilaksanakan melalui beberapa kegiatan di daerah yang memberi manfaat bagi IKM. Program ini diikuti sebanyak 4.264 peserta dari 158 kegiatan,” imbuhnya.
Bahkan, Ditjen IKMA juga menyediakan program potongan harga bagi pelaku IKM yang hendak membeli mesin produksi. “Bagi pelaku IKM yang ingin membeli mesin hanya perlu membayar 70% dari harganya, sementara 30%-nya akan dibayar oleh Kemenperin,” ujarnya.
Fasilitasi program restrukturisasi mesin dan peralatan tersebut merupakan nilai reimbursement atau potongan harga yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku IKM sehingga bisa meningkatkan alur kas belanja modal mereka.
(uka)