Holding Aviasi dan Pariwisata Jadi Instrumen Pemulihan Ekonomi RI

Selasa, 22 September 2020 - 15:32 WIB
loading...
Holding Aviasi dan Pariwisata Jadi Instrumen Pemulihan Ekonomi RI
Ilustrasi foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I saat ini tengah membahas perihal holding aviasi atau penerbangan. Dalam pembahasan tersebut, sektor pariwisata dilibatkan karena diyakini mampu memberikan nilai ekonomi bagi anggota holding serta memaksimalkan potensi Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi menyebut, holding aviasi dan pariwisata akan menjadi instrumen pemerintah untuk dapat memulihkan industri penerbangan dan pariwisata.

"Holding aviasi menjadi langkah tepat. Ini tidak hanya untuk meningkatkan value (nilai ekonomi) di anggota Holding, tapi juga memaksimalkan potensi Indonesia,” ujar Faik dalam Webinar, dikutip pada Selasa (22/9/2020). (Baca juga: Bermodal Rp244 M, Tahun Depan Menteri Erick Kejar Setoran BUMN Rp413 T )

Indonesia memiliki potensi yang dapat menguntungkan sektor penerbangan dan pariwisata. Faik menyebut, hal itu seiring dengan letak geografis negara berlambang Garuda ini yang berada di antara Benua Australia dan Pasifik. Oleh karenanya, Holding Aviasi mampu menjadikan Indonesia sebagai super hub penerbangan internasional.

“Saya kira ini memerlukan potensi transportasi udara lebih kuat dan ini berpotensi membuat adanya rute penerbangan yang banyak dan luas,” jelas Faik.

Tak hanya itu, dia juga menyoroti Indonesia sebagai negara kepulauan yang didominasi oleh keindahan alam dan pariwisata yang membuat Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Hal ini, lanjut dia, dapat menjadi modal dasar bagi pemerintah untuk mendorong sektor penerbangan dan pariwisata.

Maka itu, tak ayal bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperbaiki sektor pariwisata dan penerbangan, satu di antaranya dengan membuka kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata. Jokowi menilai hal ini dapat membuat sektor pariwisata nasional semakin kuat saat pandemi Covid-19 berakhir.

"Kemungkinan juga penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata, sehingga arahnya menjadi semakin kelihatan sehingga next pandemic, fondasi ekonomi di sektor pariwisata dan transportasi akan semakin kokoh dan semakin baik dan bisa berlari lebih cepat lagi,” ujar Jokowi. (Baca juga: Jokowi Dipastikan Sampaikan Pidato di Sidang Umum PBB, Catat Waktunya )

Untuk diketahui, holding aviasi dan pariwisata sudah dibicarakan Kementerian BUMN, bahkan ada beberapa kali pertemuan dilakukan Menteri Erick Thohir dengan pihak terkait. Di mana, arahnya memang jadi satu holding pariwisata dan aviasi.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2381 seconds (0.1#10.140)